De Ligt Terbaik, Zirkzee Terburuk! Rapor Pemain Manchester United Hingga Saat Ini

Gilabola.com – Musim baru Manchester United di Premier League berjalan penuh naik turun — hanya tiga kemenangan dari tujuh laga, posisi ke-10 klasemen, dan performa pemain yang benar-benar mencerminkan ketidakstabilan tim. Ada sosok yang bersinar seperti Bryan Mbeumo dan Matthijs De Ligt, tetapi juga ada yang mengecewakan seperti Manuel Ugarte yang hanya mendapat nilai 4.

Awal Musim yang Penuh Guncangan

Perjalanan United sejauh ini tidak jauh dari kata “klasik United”: menang atas Burnley, Chelsea, dan Sunderland, namun langsung dipukul mundur oleh Arsenal, Manchester City, serta Brentford. Satu-satunya hasil imbang terjadi saat bertandang ke Fulham.

Dengan jeda internasional kedua musim ini dimulai, inilah rapor pemain United sejauh tujuh laga Premier League berlangsung.

Kiper: Satu Andalan, Satu Harapan

Altay Bayindir (Nilai: 6)

Bayindir langsung jadi sorotan sejak laga pembuka lawan Arsenal di Old Trafford. Ia membuat blunder yang membuka peluang lawan dan kesalahannya kembali terlihat saat menang dramatis 3-2 atas Burnley. Ironisnya, saat kalah 3-1 dari Brentford, justru beberapa penyelamatannya lumayan bagus — tapi rasa was-was atas kesalahannya selalu ada.

Senne Lammens (Nilai: 8)

Debutnya melawan Sunderland sangat tenang dan solid. Ia tampak percaya diri, distribusinya rapi, dan menguasai area gawang. Jika performa ini konsisten, posisinya di bawah mistar bisa menjadi miliknya.

Lini Belakang: De Ligt Konsisten, Yang Lain Inkonsisten

Luke Shaw (Nilai: 6)

Musim yang naik turun. Dari dikritik Roy Keane karena tampil buruk saat derby melawan City, tampil apik melawan Chelsea, lalu tampil buruk lagi di Brentford. Konsistensi jadi PR utama.

Harry Maguire (Nilai: 6)

Nasibnya mirip Shaw. Tampil agresif dan kuat saat menang lawan Chelsea, tapi jadi biang keladi gol pembuka Brentford. Bahkan sempat dicadangkan saat lawan Sunderland. Sulit menembus skuad utama Amorim.

Matthijs De Ligt (Nilai: 8)

Satu-satunya pemain belakang United yang benar-benar stabil. Bermain penuh di semua laga, entah sebagai bek tengah atau kanan, De Ligt selalu tampil disiplin dan punya posisi bertahan yang matang.

Leny Yoro (Nilai: 7)

Sudah membuktikan diri cocok di posisi bek kanan dalam formasi tiga bek. Aneh rasanya melihatnya sempat dicadangkan melawan Chelsea dan Brentford, padahal saat dipasang ia tampil tenang dan cerdas dengan bola.

Diogo Dalot (Nilai: 6)

Musimnya juga tidak mulus. Sempat bikin assist untuk Mbeumo saat lawan Burnley, tapi cedera membuatnya absen saat melawan City dan Chelsea. Kembali saat Brentford dan langsung dieksploitasi lawan.

Patrick Dorgu (Nilai: 5)

Sudah lima kali jadi starter, tapi masih belum meyakinkan di posisi wing-back kiri. Ironisnya, saat derby Manchester ia punya 12 sentuhan di kotak penalti lawan — terbanyak di tim — tapi tak ada yang berbuah gol.

Noussair Mazraoui (Nilai: 6)

Baru dua kali tampil sebagai starter karena cedera. United benar-benar kehilangan fisik dan kemampuan build-up darinya.

Ayden Heaven (Nilai: 5)

Baru main tiga menit di Premier League dan 64 menit di ajang EFL Cup melawan Grimsby. Masih jauh dari persaingan tim utama.

Lini Tengah: Tumpul dan Tak Seimbang

Casemiro (Nilai: 6)

Dua pelanggaran tidak perlu membuatnya dikartu merah di laga melawan Chelsea. Amorim memang lebih percaya padanya ketimbang Mainoo atau Ugarte, tapi gaya mainnya yang sembrono mulai jadi masalah.

Bruno Fernandes (Nilai: 6)

Perannya semakin jauh dari gawang. Ditempatkan lebih dalam di lini tengah membuatnya tidak nyaman dan kurang efektif. Bahkan dua dari tiga penalti terakhirnya gagal.

Mason Mount (Nilai: 7)

Setelah dua musim diterpa cedera, Mount tampil menjanjikan melawan Sunderland dengan gol indah dan penampilan penuh semangat. Harganya Rp1,09 triliun (£55 juta) tentu menuntut lebih banyak konsistensi.

Manuel Ugarte (Nilai: 4)

Penampilannya mengecewakan, terutama saat melawan City dan Brentford. Mudah ditembus dan gagal melindungi lini belakang. Masa depannya di klub tampak suram.

Kobbie Mainoo (Nilai: 5)

Minim menit bermain membuat penilaiannya sulit. Namun, blunder saat Brentford mencetak gol ketiga memperlihatkan bahwa ia masih butuh waktu berkembang.

Lini Depan: Mbeumo Bersinar, Sesko Mulai Panas

Matheus Cunha (Nilai: 6)

Pindah dari Wolverhampton Wanderers seharga sekitar Rp1,29 triliun (£65 juta), Cunha belum benar-benar meledak. Sempat cedera, lalu tampil lagi di Brentford dengan umpan silang untuk Mbeumo yang berujung penalti gagal Fernandes. Posisinya mulai terancam Mount.

Bryan Mbeumo (Nilai: 8)

Perekrutan terbaik United musim panas ini. Datang dari Brentford dengan harga sekitar Rp1,41 triliun (£71 juta), Mbeumo langsung memberi warna baru lewat kecepatan dan pergerakannya yang menusuk diagonal ke belakang pertahanan lawan. Dua gol dan satu assist hanyalah sedikit dari kontribusi besarnya.

Benjamin Sesko (Nilai: 7)

Butuh waktu untuk beradaptasi, tapi dua gol dalam dua laga terakhir membuktikan ia mulai menemukan ritmenya. Dengan tinggi 1,93 meter (6 kaki 4 inci), United mulai memanfaatkannya sebagai target man dan predator di dalam kotak.

Amad (Nilai: 6)

Masih berusaha menemukan performa terbaik seperti musim lalu. Absen saat melawan Brentford karena urusan keluarga. Sekilas menunjukkan potensi saat melawan Sunderland.

Joshua Zirkzee (Nilai: 5)

Kedatangan tiga penyerang baru membuatnya hanya jadi pemain pelapis. Sejauh ini hanya tampil tiga kali sebagai pemain pengganti di Premier League.

Momen Jeda Internasional yang Krusial

Dengan posisi ke-10 dan hanya 10 poin, jelas Amorim punya banyak pekerjaan rumah. United punya pemain-pemain berkualitas, tetapi konsistensi dan struktur tim belum stabil. Performanya saat ini benar-benar mencerminkan sebuah tim yang masih mencari bentuk.

IKLAN