Gilabola.com – Newcastle United sedang berada di persimpangan sulit menyusul desakan Alexander Isak untuk menaikkan gajinya secara drastis. Penyerang Swedia itu dikabarkan menuntut bayaran sebesar Rp 6,6 Miliar per pekan jika klub ingin memperpanjang kontraknya.
Jika tuntutan itu tidak dipenuhi, Newcastle terancam kehilangan sang bomber utama, yang tengah diminati klub-klub besar seperti Liverpool dan beberapa tim dari Liga Pro Arab Saudi.
Liverpool sendiri sudah mengajukan penawaran sebesar Rp 2,6 Triliun yang langsung ditolak Newcastle. Setelah itu, perhatian mereka sempat beralih ke penyerang Eintracht Frankfurt, Hugo Ekitike.
Striker Prancis itu dijadwalkan terbang ke Inggris pada Senin untuk merampungkan transfer senilai Rp 1,7 Triliun. Namun, minat terhadap Isak tampaknya belum benar-benar padam.
Pihak Newcastle bersikeras bahwa Isak tidak dijual dan menolak untuk goyah dari pendirian mereka. Akan tetapi, situasi menjadi lebih rumit karena sang pemain belum menandatangani kontrak baru.
Jika klub tunduk pada permintaan gaji sebesar itu, senilai Rp 6,6 Miliar per pekan, maka struktur penggajian yang selama ini diterapkan manajemen akan hancur.
Howe Kirim Pulang Isak
Eddie Howe, pelatih kepala Newcastle, memutuskan untuk tidak menurunkan Isak dalam laga uji coba melawan Celtic yang berakhir dengan kekalahan. Dia mengakui bahwa keputusannya untuk mengirim sang penyerang pulang berkaitan langsung dengan spekulasi yang terus membayangi masa depan Isak.
Howe menyampaikan bahwa keputusan itu diambil demi kebaikan sang pemain, karena menurutnya tidak adil jika Isak hanya duduk di bangku penonton dalam kondisi seperti itu.
Howe menyatakan keyakinannya bahwa striker internasional Swedia itu masih akan menjadi bagian dari skuad Newcastle hingga jendela transfer ditutup.
Dia mengungkapkan bahwa Isak tetap bahagia di klub dan memiliki hubungan baik dengan para pemain, staf, dan tim secara keseluruhan. Namun, dia tidak dapat memberikan jaminan penuh mengenai masa depan pemain mana pun di tengah dinamika bursa transfer.
Meskipun kontrak Isak masih tersisa tiga tahun, nilai pasar sang pemain telah meningkat tajam sejak ia diboyong dari Real Sociedad pada 2022 dengan mahar Rp 1,3 Triliun.
Kini, Newcastle dikabarkan hanya akan mempertimbangkan menjualnya jika ada tawaran dengan rekor tertinggi dalam sejarah sepak bola Inggris—diperkirakan lebih dari Rp 3 Triliun.
Howe menyampaikan bahwa timnya memiliki beberapa pemain yang tak tergantikan, dan Isak termasuk di dalamnya. Dia menegaskan bahwa klub sangat ingin mempertahankan sang penyerang sebagai bagian dari tim utama.
Dalam kondisi seperti ini, bola panas kini berada di tangan manajemen Newcastle: apakah mereka akan mengorbankan stabilitas struktur keuangan demi mempertahankan sosok yang dianggap tak tergantikan di lini depan?