Gilabola.com – Manchester United kembali menerima hasil mengecewakan dalam laga Premier League akhir pekan lalu. Bertandang ke St. James’ Park, pasukan Ruben Amorim harus mengakui keunggulan Newcastle United dengan skor mencolok 4-1.
Kekalahan itu langsung memicu reaksi keras dari mantan pemain mereka sendiri. Nicky Butt, yang hadir sebagai pundit dalam siaran Premier League Productions, menyampaikan kritik pedas terhadap performa bekas timnya.
Dia menyebut bahwa para pemain Manchester United terlihat tidak menunjukkan bahwa mereka benar-benar peduli selama pertandingan berlangsung, yang membuat kekalahan ini semakin tidak bisa diterima.
Kurang Perlawanan
Menurut Butt, sulit menerima kekalahan seperti itu tanpa melihat satu pun tanda perlawanan berarti di lapangan. Dia menilai bahwa secara atletis dan individu, Newcastle memang lebih unggul, tetapi yang lebih mengganggu adalah kurangnya usaha dari skuat United.
Baginya, sepak bola bukan sekadar soal teknik, tetapi juga kemauan dan agresivitas, sesuatu yang menurutnya sama sekali tidak tampak dari para pemain Setan Merah.
Amorim memilih menurunkan Altay Bayindir sebagai kiper utama setelah Andre Onana dicadangkan. Namun, keputusan itu tak membuahkan hasil, karena Bayindir justru melakukan kesalahan yang membuat Bruno Guimaraes mencetak gol keempat untuk Newcastle.
Butt menyatakan bahwa sebagai pemain, tanggung jawab utama adalah tidak membiarkan kekalahan terjadi begitu saja. Dia bahkan membandingkan pengalamannya sendiri saat kalah telak di stadion yang sama, namun tetap berusaha memberikan perlawanan.
Dia tidak melihat satu pun tekel keras atau konfrontasi dari para pemain Manchester United yang menunjukkan bahwa mereka ingin membalikkan keadaan dan memenangkan pertandingan.
Dia juga menyoroti performa fisik beberapa pemain senior, dengan menyebut bahwa Christian Eriksen, yang dulu merupakan pemain top, kini tampak tidak mampu berlari ataupun bergerak cepat. Hal ini mencerminkan betapa lemahnya lini tengah United dalam menghadapi dominasi fisik gelandang-gelandang Newcastle.
Kritik Sepak Bola Pasif United
Lebih lanjut, Butt mengkritik strategi permainan United yang terlalu pasif. Dia mengatakan bahwa permainan mereka seperti ‘walking football’, terlalu lambat dan tanpa energi.
Dia mengaku tidak mengerti bagaimana bisa Harvey Barnes berlari dengan bebas di tengah lapangan tanpa ada yang menghentikan, dan bagaimana United berkali-kali memainkan bola di dekat kotak penalti sendiri tanpa ancaman berarti.
Dia menekankan pentingnya inisiatif dari para pemain untuk mengambil keputusan langsung di lapangan. Dalam suasana stadion yang riuh dengan lebih dari 50 ribu penonton, Butt merasa instruksi dari manajer tidak selalu bisa terdengar, sehingga pemainlah yang seharusnya mengambil alih dan mengatur arah permainan.
Dia juga menyayangkan bahwa tidak ada pemain Manchester United yang mencoba mengirim bola panjang ke lini depan atau ke sisi sayap untuk memberi tekanan balik.
United selanjutnya dijadwalkan menghadapi Lyon dalam leg kedua perempat final Liga Europa. Setelah hasil imbang 2-2 di Prancis, mereka dihadapkan pada tantangan untuk bangkit di tengah tekanan dan kritik yang semakin menguat.