Gilabola.com – Musim 2024/25 menjadi babak baru bagi banyak mantan pemain Manchester United. Ketika Setan Merah terus terpuruk, sejumlah “buangan” mereka justru tampil gemilang bersama klub barunya, merebut trofi, mencatat rekor, dan membuktikan bahwa mereka layak dihargai lebih.
Final UEFA Conference League antara Chelsea dan Real Betis menjadi panggung terbaru bagi dua pemain pinjaman United yang bisa menutup musim dengan trofi: Jadon Sancho di Chelsea dan Antony di Betis. Tapi kisah mereka hanyalah sebagian kecil dari daftar panjang mantan pemain MU yang bangkit setelah “diabaikan”.
Dari Scudetto, MVP, Hingga Liga Champions: Panggung Juara untuk Eks United
Scott McTominay mungkin adalah nama yang paling disesali fans United musim ini. Gelandang Skotlandia itu tampil luar biasa bersama Napoli setelah dibeli £25 juta musim panas lalu. Ia mencetak 12 gol dari 34 laga Serie A, termasuk gol salto penentu gelar atas Cagliari. Penampilannya membuatnya dinobatkan sebagai MVP Serie A 2024/25, sebuah pencapaian luar biasa yang tak pernah ia raih di Old Trafford.
Rekan setimnya, Romelu Lukaku, juga ikut bersinar. Meski sudah enam tahun meninggalkan MU, striker Belgia itu tetap tajam, mencetak 14 gol dari 36 laga dan turut mengantar Napoli meraih Scudetto. Ia pernah dianggap surplus oleh Solskjaer, meski mencatat 42 gol dari 96 laga—jumlah yang sangat dirindukan di MU saat ini.
Kisah menawan lainnya datang dari Dean Henderson. Kiper Inggris itu menjadi pahlawan kemenangan Crystal Palace atas Manchester City di final Piala FA, menyelamatkan penalti Omar Marmoush. Henderson hanya bermain 29 kali untuk United sebelum dilepas ke Palace, tapi kini ia membuktikan kelasnya sebagai kiper juara.
Di Belanda, Tyrell Malacia, yang sempat terlupakan akibat cedera, bangkit bersama PSV. Dipinjamkan pada musim dingin, bek kiri Belanda itu berkontribusi membawa klubnya merebut gelar Eredivisie—membuktikan bahwa dia masih punya potensi besar yang sempat terpendam di bawah Erik ten Hag.
Sancho, Greenwood, Elanga: Muda dan Bangkit di Jalur Eropa
Jadon Sancho, yang sempat berselisih dengan Ten Hag, kini menjalani musim yang solid di Chelsea. Ia membawa klub London itu ke final Conference League dan berpotensi pindah permanen dengan banderol £25 juta. Di sisi lain, Antony yang tampil mengecewakan di MU, menjadi bintang di Betis, mencetak 9 gol dan 5 assist dalam 25 pertandingan.
Tak kalah mencolok, Mason Greenwood menjadi top skor Ligue 1 bersama Marseille dengan 21 gol dalam 34 laga, sekaligus membawa klubnya ke Liga Champions musim depan. Setelah kasus hukumnya dihentikan, Greenwood tampaknya menemukan pelabuhan baru untuk bangkit.
Anthony Elanga juga tak kalah impresif. Setelah dilepas ke Nottingham Forest seharga £15 juta, winger Swedia itu mencatat 6 gol dan 11 assist musim ini, membantu Forest lolos ke kompetisi Eropa untuk pertama kalinya sejak 1995.
Tak ketinggalan, dua “veteran” eks MU masih mengoleksi trofi besar: Henrikh Mkhitaryan, yang berpotensi angkat trofi Liga Champions bersama Inter Milan, dan Matteo Darmian, yang juga bermain di final UCL akhir pekan ini. Keduanya menunjukkan bahwa karier tak berakhir meski tak cocok di Old Trafford.
Dan tentu saja, nama besar Cristiano Ronaldo. Setelah hengkang dari United karena konflik internal, CR7 mencetak 92 gol dari 104 laga bersama Al Nassr. Meski jauh dari Eropa, angka itu berbicara banyak tentang level dan dedikasinya.
Kabar ini menjadi tamparan bagi manajemen Manchester United yang kerap gagal memaksimalkan potensi pemain. Dari McTominay hingga Elanga, banyak yang terbukti bisa sukses besar di klub lain. Ini menunjukkan bahwa problem MU bukan hanya soal pemain, tapi juga visi dan manajemen jangka panjang.