Site icon Gilabola.com

Dilema Manchester United: Membangun Masa Depan atau Mengejar Hasil Instan?

Gestur Ruben Amorim usai kekalahan Manchester United dari Bournemouth

Gilabola.comManchester United menghadapi Natal pertama di Premier League era dengan posisi yang memprihatinkan di klasemen. Klub ini dipastikan menghabiskan masa liburan di peringkat ke-13, posisi terendah mereka selama bertahun-tahun.

Jika West Ham United berhasil meraih kemenangan atas Southampton, Manchester United dapat terjatuh lebih jauh sebelum menghadapi Wolverhampton pada laga Boxing Day.

Ruben Amorim, pelatih anyar Setan Merah, belum mampu memberikan dampak signifikan sejak kedatangannya. Dari enam laga Premier League di bawah asuhannya, United mengalami tiga kekalahan.

Secara keseluruhan, dari sembilan pertandingan di semua kompetisi, tim ini mencatatkan empat kemenangan dan empat kekalahan. Pendekatan Amorim, yang dikenal dengan gaya permainan 3-4-3 atau 3-4-2-1, ternyata sulit diterapkan oleh skuad saat ini.

Kesulitan Adaptasi dengan Gaya Bermain Baru

Pelatih asal Portugal tersebut memiliki visi taktik yang jelas dan enggan mengubah pendekatannya, meskipun skuadnya tidak sepenuhnya mendukung sistem tersebut.

Beberapa laga menunjukkan potensi adaptasi yang baik, tetapi periode-periode sulit yang lebih panjang memperlihatkan bahwa banyak pemain belum bisa memenuhi tuntutan permainan.

Kebutuhan akan waktu untuk berlatih di lapangan menjadi sangat mendesak. Namun, masalah yang lebih mendasar, seperti kurangnya fisik yang sesuai untuk gaya intensitas tinggi dan tempo cepat yang diminta oleh Amorim, tetap menjadi hambatan besar.

Selain itu, minimnya bek sayap yang memiliki kemampuan menyerang dan kontribusi gol yang memadai juga memperburuk situasi, membuat kebutuhan pemain baru menjadi semakin mendesak.

Tekanan Perbaikan Cepat

Di sisi lain, Ineos, pemilik baru klub, mengharapkan perbaikan cepat untuk menyeimbangkan tekanan finansial yang mereka hadapi. Jim Ratcliffe kini mengelola sebuah klub sepak bola yang telah mengalami kerugian finansial selama lima tahun berturut-turut.

Kualifikasi reguler ke Liga Champions dianggap sebagai cara paling efektif untuk memperbaiki kondisi tersebut. Namun, kenyataannya, United tidak bermain di Liga Champions musim ini, dan peluang mereka untuk kembali ke kompetisi elit tersebut pada musim depan terlihat sangat kecil.

Mengandalkan kemenangan di Liga Europa tampaknya menjadi satu-satunya jalan realistis bagi United untuk kembali ke Liga Champions. Namun, performa yang inkonsisten membuat harapan itu juga terlihat berat.

Di sisi lain, kegagalan kembali ke Liga Champions untuk musim berikutnya dapat memperburuk posisi keuangan klub terkait regulasi Profit and Sustainability Premier League.

Masa Depan yang Tidak Mudah

Untuk jangka panjang, Amorim membutuhkan anggaran besar pada musim panas 2025 untuk mendatangkan pemain yang sesuai dengan sistemnya. Tetapi, anggaran tersebut akan bergantung pada stabilitas keuangan klub, yang tidak akan terwujud tanpa hasil-hasil positif di lapangan.

Meski begitu, pelatih berusia 39 tahun ini tampaknya tidak akan mengorbankan prinsipnya demi hasil jangka pendek. Seiring waktu, taktik tiga bek yang diusungnya diharapkan dapat membuahkan hasil yang lebih konsisten.

Namun, sampai saat itu tiba, Manchester United harus terus berjuang untuk kembali ke jalur yang seharusnya. Ratcliffe dan jajaran manajemen tentu berharap perubahan ini segera membuahkan hasil. Namun, dengan kondisi skuad saat ini, perjalanan kembali ke puncak sepak bola Eropa tampaknya masih sangat panjang dan penuh tantangan.

Exit mobile version