Gilabola.com – Manchester United menjalani laga penuh gejolak melawan Bournemouth di Old Trafford dalam pertandingan yang diwarnai hujan gol, perubahan momentum, dan ketegangan hingga menit akhir.
Delapan gol tercipta, beberapa kali skor imbang terjadi, pergantian pemain krusial dilakukan, serta tambahan waktu 10 menit menutup laga yang memperlihatkan rapuhnya konsistensi permainan kedua tim.
Sejak menit awal, tempo pertandingan sudah berjalan tinggi dengan kedua tim berusaha mengambil inisiatif. Dukungan publik Old Trafford membuat Manchester United tampil agresif, sementara Bournemouth tidak datang untuk bertahan pasif.
Petaka awal menimpa Bournemouth ketika Tyler Adams harus ditarik keluar pada menit kelima akibat masalah pada kaki kanannya. Pergantian dini ini memaksa tim tamu mengubah struktur lini tengah lebih cepat dari rencana.
Manchester United mulai menekan lewat situasi bola mati dan pergerakan Casemiro di kotak penalti. Peluang pertama memang belum membuahkan hasil, tetapi menjadi sinyal tekanan berkelanjutan.
Gol pembuka akhirnya tercipta pada menit ke-18 melalui sundulan Amad Diallo di dalam kotak penalti. Gol tersebut disahkan setelah tinjauan VAR memastikan tidak ada pelanggaran dalam prosesnya.
Keunggulan itu memberi kepercayaan diri tambahan bagi Manchester United untuk terus menekan. Bournemouth tetap mencoba keluar dari tekanan dengan mengandalkan kecepatan transisi.
Bournemouth menyamakan skor pada menit ke-41 melalui aksi Antoine Semenyo yang menyelesaikan serangan cepat dengan tembakan keras. Gol tersebut membuat laga kembali terbuka menjelang turun minum.
Manchester United tidak ingin menutup babak pertama dalam posisi imbang. Tekanan di menit-menit akhir akhirnya menghasilkan gol dari Casemiro lewat sundulan setelah situasi sepak pojok.
Gol tersebut tercipta tepat di penghujung babak pertama dan mengembalikan keunggulan tuan rumah. Peluit turun minum berbunyi dengan Manchester United memimpin skor.
Drama Babak Kedua
Memasuki babak kedua, Bournemouth langsung tampil lebih berani dan agresif. Manchester United justru terlihat kehilangan organisasi permainan dan kesulitan menguasai lini tengah.
Pada menit ke-50, Evanilson menyamakan kedudukan setelah memanfaatkan celah di pertahanan tuan rumah. Gol tersebut memperlihatkan kembali lemahnya koordinasi lini belakang Manchester United.
Hanya tiga menit berselang, Bournemouth berbalik unggul melalui tendangan bebas Tavernier yang dieksekusi dengan presisi tinggi. Lammens tidak memiliki peluang untuk mengantisipasi bola tersebut.
Manchester United tampak terpukul dan kesulitan merespons tekanan lanjutan. Ketegangan mulai terasa di tribun Old Trafford seiring meningkatnya frustrasi pendukung.
Pergantian pemain dilakukan untuk mengubah jalannya laga, dengan Lisandro Martínez dan Sesko masuk menggantikan Mount dan Yoro. Perubahan ini bertujuan menambah agresivitas dan stabilitas.
Usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-78 ketika Bruno Fernandes mencetak gol indah melalui tendangan bebas. Skor kembali imbang dan atmosfer stadion berubah drastis.
Empat menit kemudian, Cunha membawa Manchester United unggul setelah memanfaatkan momentum tekanan beruntun. Gol ini menjadi puncak kebangkitan tuan rumah.
Namun, drama belum berakhir karena Bournemouth kembali menyamakan skor pada menit ke-85 melalui penyelesaian tenang Kroupi. Skor kembali seimbang dalam laga yang semakin sulit diprediksi.
Wasit kemudian menetapkan tambahan waktu delapan menit akibat banyaknya insiden dan gol, dan secara praktiknya bahkan sampai 10 menit. Kedua tim masih terus menekan hingga detik akhir tanpa mampu memastikan kemenangan mutlak. Skor berakhir 4-4.
Pendapat Kami
Menurut kami, pertandingan ini menunjukkan bahwa Manchester United memiliki daya juang, tetapi masalah struktur bertahan dan kontrol emosi masih jauh dari kata tuntas, sementara Bournemouth layak dipuji karena keberanian dan disiplin menyerang yang membuat laga ini berubah menjadi kekacauan tak terhindarkan.