Drama di Nottingham Forest: Cekcok di Lapangan, Cedera Awoniyi, dan Bom Waktu Aturan UEFA

Gilabola.com – Seharusnya hari Minggu lalu menjadi momen bersejarah bagi Nottingham Forest. Hasil imbang 2-2 melawan Leicester City memastikan mereka kembali ke kompetisi Eropa untuk pertama kalinya dalam tiga dekade. Namun, bukannya sukacita, laga itu justru dibayangi kontroversi, kemarahan, dan potensi pelanggaran aturan.

Insiden cedera Taiwo Awoniyi, adu argumen panas antara pelatih Nuno Espirito Santo dan pemilik klub Evangelos Marinakis, hingga keraguan terhadap status kepemilikan klub yang bisa berdampak pada partisipasi mereka di Liga Champions—semua menjadi sorotan besar.

Apa yang Terjadi dengan Taiwo Awoniyi?

Awoniyi mengalami insiden saat mencoba menyambut umpan silang Anthony Elanga. Meskipun Elanga jelas-jelas offside, wasit membiarkan permainan berlanjut, dan dalam prosesnya Awoniyi berbenturan keras dengan Facundo Buonanotte dari Leicester hingga keduanya menghantam tiang gawang.

BACA JUGA: Cedera Horor Usai Tabrak Tiang Gawang, Striker Nottingham Forest Taiwo Awoniyi Jalani Operasi Darurat!

Awoniyi sempat mendapat perawatan selama beberapa menit dan mengisyaratkan bahwa dirinya bisa melanjutkan permainan. Akibat isyarat itu, staf pelatih Forest memutuskan tetap memainkannya dan menggunakan slot pergantian terakhir untuk memasukkan Jota menggantikan Elliot Anderson.

Namun tak lama kemudian, Awoniyi kembali menunjukkan rasa sakit hebat dan tampak tidak bisa bergerak bebas. Tanpa sisa pergantian pemain, Forest praktis bermain dengan 10 orang hingga laga berakhir.

Pihak klub belakangan menyebut insiden itu sebagai “tanggung jawab kolektif”, bukan kesalahan individu medis maupun pelatih.

Cekcok Marinakis dan Nuno di Tengah Lapangan

Pasca pertandingan, Marinakis turun dari tribune menuju pinggir lapangan. Dalam momen yang terekam kamera, terlihat ia melintasi Nuno yang sedang berbicara dengan pemain Leicester, Oliver Skipp, sebelum akhirnya terlibat perdebatan singkat dengan pelatih asal Portugal itu.

Marinakis tampak frustrasi, melambai-lambaikan tangan dan bahkan menendang cone latihan sebelum menuju lorong stadion. Aksinya memicu kritik keras, termasuk dari Gary Neville, yang menulis di X (dulu Twitter):

“Skandal! Pemilik Forest itu tidak bisa berbuat seperti itu. Nuno seharusnya segera bicara untuk keluar dari klub. Fans, pemain, dan pelatih tidak pantas diperlakukan seperti ini.”

Namun Nuno meredam ketegangan. Ia menyebut bahwa perdebatan itu hanya bentuk “hasrat dan gairah” dari pemilik klub:

“Kami semua kecewa, terutama karena T (Taiwo) mencoba, tapi terlalu sakit untuk benar-benar membantu tim. Ada kesalahpahaman antara staf medis dan pelatih.”

“Kami tumbuh karena tekanan dan ambisi dari pemilik. Semua orang di stadion juga merasa frustrasi, dan itulah cinta mereka untuk klub ini.”

Marinakis pun angkat bicara lewat unggahan Instagram malam harinya:

“Kami sangat bangga dengan Nuno dan tim. Kami semua — staf pelatih, pemain, dan fans — frustrasi dengan cedera Taiwo dan kesalahan penilaian atas kemampuannya melanjutkan laga. Tapi ini adalah bukti dari kecintaan kami terhadap klub.”

Awoniyi Jalani Operasi, Musim Berakhir

Senin (keesokan harinya), tim medis memutuskan Awoniyi harus menjalani operasi darurat perut di rumah sakit. Dengan hanya dua laga tersisa musim ini, musim penyerang Nigeria itu resmi berakhir.

Ini menjadi pukulan telak bagi Forest, mengingat laga-laga penentu melawan West Ham dan Chelsea bisa menentukan apakah mereka akan bermain di Liga Champions musim depan.

Apakah Marinakis Boleh Masuk Lapangan?

Secara teknis, ya. Meski banyak pihak mempertanyakan kelayakannya berada di lapangan, tidak ada aturan Premier League yang secara eksplisit melarang pemilik klub berada di area itu, terutama setelah pertandingan.

Namun situasinya jadi rumit karena satu hal: aturan kepemilikan ganda UEFA.

Marinakis juga merupakan pemilik Olympiacos, klub asal Yunani yang telah memastikan lolos ke Liga Champions musim depan. Untuk menghindari konflik kepemilikan, Marinakis telah memasukkan saham Forest ke blind trust, langkah administratif agar ia tidak terlihat mengendalikan dua klub sekaligus di satu kompetisi UEFA.

Namun jika Forest lolos ke Liga Champions, UEFA akan meninjau struktur ini lebih lanjut. Jika mereka menemukan bahwa Marinakis masih berpengaruh dalam keputusan teknis (termasuk turun ke lapangan dan berbicara dengan pelatih), hal itu bisa dianggap pelanggaran regulasi UEFA.

UEFA melalui Club Financial Control Body (CFCB) berhak menolak salah satu klub tampil di kompetisi jika dinilai ada konflik kepentingan yang aktif.

Jika Forest dan Olympiacos berada di Liga Champions musim depan dan Marinakis melakukan hal serupa, itu bisa mengancam partisipasi salah satu klub — bahkan mungkin Forest.

Marinakis: Gairah Tinggi, Emosi Ikut Tinggi

Marinakis memang dikenal sebagai sosok pemilik klub yang sangat terlibat. Ia rutin muncul satu jam sebelum pertandingan untuk mengecek kondisi lapangan, dan selalu menunggu pemain di terowongan untuk memberi pelukan atau jabat tangan usai kemenangan.

Namun ia juga pernah dijatuhi larangan stadion lima pertandingan oleh otoritas sepak bola Inggris karena meludah dekat ofisial setelah kekalahan dari Fulham — insiden yang ia bela dengan alasan “banyak lendir akibat merokok 2–3 cerutu sehari.”

Ia juga memerintahkan tidak ada musik diputar di stadion usai hasil imbang atau kekalahan, karena merasa “tidak ada yang patut dirayakan.”