Gilabola.com – Dalam sebuah derby London yang keras dan penuh tensi, Arsenal kembali harus menerima deja vu pahit di Stamford Bridge. Bermain sebagai pemuncak klasemen, The Gunners gagal memaksimalkan keunggulan jumlah pemain dan harus puas bermain imbang 1-1 melawan Chelsea pada Minggu malam. Gol penyeimbang Mikel Merino menjadi penyelamat setelah Trevoh Chalobah membawa tuan rumah unggul lebih dulu.
Hasil ini membuat Arsenal tetap berada di puncak Premier League dengan 30 poin, unggul lima angka dari Manchester City. Sementara itu, Chelsea menempel ketat di posisi ketiga lewat koleksi 24 poin.
Chelsea Unggul Meski Bermain dengan 10 Pemain
Chelsea sebenarnya sudah berada dalam tekanan ketika Moises Caicedo diusir wasit Anthony Taylor pada menit ke-38 setelah VAR menilai tekel kerasnya ke pergelangan kaki Merino berbahaya. Namun, justru setelah kartu merah itu The Blues mampu membangun ritme permainan dan menekan Arsenal.
Hanya tiga menit selepas jeda, Stamford Bridge bergemuruh. Reece James mengirimkan sepak pojok presisi yang langsung dituntaskan Chalobah dengan sundulan terarah untuk membawa Chelsea memimpin 1-0.
Energi Chelsea meningkat meski hanya bermain dengan 10 pemain. Pedro Neto berkali-kali menjadi ancaman di sisi kanan, sementara Marc Cucurella tampil agresif membatasi pergerakan Bukayo Saka. Suasana derby makin panas ketika Taylor mengeluarkan tujuh kartu kuning — enam di antaranya untuk pemain Arsenal.
Merino Menyelamatkan Arsenal
Arsenal akhirnya menemukan momen kebangkitan pada menit ke-59. Umpan melengkung Saka dari sisi kanan disambut Merino yang meloncat lebih tinggi dari bek Chelsea untuk menaklukkan Robert Sanchez. Gol itu mengubah atmosfer pertandingan dan membuka peluang bagi The Gunners untuk membalikkan keadaan.
Mikel Arteta memasukkan Martin Odegaard untuk menambah kreativitas serangan. Sang gelandang kreatif dua kali menguji konsentrasi Sanchez, sementara Merino sempat memaksa sang kiper melakukan penyelamatan brilian di menit-menit akhir laga. Meski menekan habis-habisan, Arsenal gagal mengubah satu poin menjadi tiga.
Merino menilai Chelsea tampil solid meski bermain dengan 10 orang. “Mereka sangat terstruktur, tahu cara bertahan, dan punya kualitas. Jika kami sedikit lebih baik, mungkin kami bisa memberi lebih banyak tekanan pada mereka,” ujarnya seusai laga.
Chelsea Bangga, Arsenal Kecewa
Kapten Chelsea, Reece James, mengaku timnya patut bangga bisa menahan serangan Arsenal dengan kondisi pincang. “Kami turun jadi 10 pemain cukup awal dan itu membuat laga sulit. Tapi saya bangga dengan bagaimana kami bertahan dan melakukan serangan balik,” kata James.
Ia juga menilai intensitas derby membuat laga terasa seperti menunggu kartu merah berikutnya. “Dengan banyaknya kartu kuning, saya kira akan ada satu kartu merah lagi. Ini derby London, semua ingin menang.”
Sementara Arsenal pulang dengan rasa frustrasi. Meski unggul jumlah pemain dan terus menekan, mereka kembali gagal menaklukkan Stamford Bridge — sebuah pola yang terasa familiar bagi Arteta.
Pandangan Kami
Hasil ini menjadi peringatan bagi Arsenal di puncak klasemen. Dominasi tidak otomatis berbuah kemenangan, dan ketidakmampuan menembus pertahanan lawan yang bermain dengan 10 pemain menunjukkan masalah efektivitas yang perlu segera dibenahi. Chelsea, di sisi lain, menunjukkan ketahanan luar biasa dan semakin menegaskan bahwa mereka pantas berada di papan atas musim ini.