Gilabola.com – Berdasarkan jalannya pertandingan, hasil imbang 1-1 pada Minggu malam bisa dikatakan sebagai hasil yang adil, karena baik Manchester United maupun Arsenal sama-sama memiliki momen berbahaya dalam laga Premier League ini.
Tim tamu pada akhirnya dihukum di babak pertama karena kurang tajam dalam penyelesaian akhir, ketika Bruno Fernandes dengan indah mengeksekusi tendangan bebas di masa tambahan waktu. Namun, Declan Rice memastikan Setan Merah menyesali peluang yang mereka lewatkan di babak kedua, dengan mantan gelandang andalan West Ham United itu mencetak gol penyeimbang lewat sepakan kerasnya.
Meskipun kedua tim harus berbagi poin, Ruben Amorim masih bisa mengambil banyak hal positif dari laga ini. Fernandes sekali lagi tampil sebagai pemain terbaik dalam timnya yang masih kesulitan menemukan konsistensi.
Pemain Man United Dengan Performa Terbaik vs Arsenal
Fernandes kembali menjadi pusat perhatian di Old Trafford dengan penampilan menyerang yang luar biasa. Gol tendangan bebasnya yang melewati David Raya menjadi gol keenamnya di Premier League musim ini.
Dengan tambahan tujuh assist, jelas bahwa gelandang berusia 30 tahun ini adalah sosok kunci dalam tim Amorim, terutama ketika Joshua Zirkzee dan Rasmus Hojlund masih kesulitan mencetak gol.
Baik Zirkzee maupun Hojlund kembali gagal memberikan dampak dalam serangan—Hojlund bahkan menyia-nyiakan peluang emas di menit-menit akhir karena ditekel oleh Rice—namun pemain seperti Noussair Mazraoui dan Diogo Dalot justru tampil impresif.
Mazraoui berhasil menciptakan tiga umpan kunci sepanjang pertandingan, sementara Dalot tidak hanya kuat dalam bertahan, tetapi juga menciptakan satu peluang besar bagi timnya.
Meskipun ada tanda-tanda positif bahwa United dapat naik dari posisi ke-14 yang tidak memuaskan, masih ada beberapa pemain yang tampil mengecewakan, termasuk seorang pemain senior yang gagal tampil maksimal dalam laga ini.
Pemain Man United Dengan Performa Terburuk vs Arsenal
Fernandes jelas telah mengukuhkan dirinya sebagai pemain utama, tetapi rekan setimnya di lini tengah, Christian Eriksen, tampaknya harus mulai waspada terhadap posisinya dalam starting XI Amorim. Gelandang Denmark itu tampil sangat mengecewakan melawan tim asuhan Mikel Arteta.
Sepanjang pertandingan, Eriksen gagal melakukan satu pun dribble dan tidak sekalipun menguji Raya dengan tembakan ke gawang. Bahkan, ia mencatat lebih sedikit sentuhan bola dibandingkan kiper Andre Onana (53).
Statistik Christian Eriksen vs Arsenal
| Statistik | Jumlah |
|---|---|
| Menit bermain | 76 |
| Gol | 0 |
| Assist | 0 |
| Tembakan | 0 |
| Sentuhan bola | 34 |
| Umpan akurat | 18/25 (72%) |
| Kehilangan bola | 11x |
| Umpan silang akurat | 0/1 |
| Umpan panjang akurat | 2/5 |
| Dribble sukses | 0 |
| Duel dimenangkan | 1/4 |
Itu adalah penampilan yang lemah dari gelandang berusia 32 tahun itu di setiap aspek permainan. Dari 25 umpan yang ia berikan, tujuh di antaranya tidak akurat, membuatnya kehilangan bola sebanyak 11 kali—rata-rata setiap tiga sentuhan.
Lebih dari itu, kurangnya agresivitas Eriksen dalam bertahan juga berkontribusi terhadap gol penyeimbang Arsenal. Ia adalah pemain United yang paling dekat dengan Rice saat gelandang Inggris itu melepaskan tembakan kerasnya, tetapi Eriksen gagal memberikan tekanan berarti.
Dengan performa seperti ini, kemungkinan besar Eriksen akan kehilangan tempatnya di starting XI. Gary Neville bahkan menyerukan agar skuad United “dibongkar total” dalam waktu dekat, dan Eriksen tampaknya menjadi salah satu pemain yang berpotensi hengkang, mengingat kontraknya akan habis musim panas ini.
Jurnalis Manchester Evening News, Samuel Luckhurst, memberikan Eriksen rating 5/10 usai pertandingan, dengan menyoroti bahwa ia “tidak banyak berkontribusi” ketika menguasai bola. Penilaian ini sesuai dengan musimnya yang mengecewakan sejauh ini, dengan hanya satu assist yang ia catatkan di Premier League.
Sementara beberapa pemain masih menunjukkan bahwa mereka layak bertahan di Old Trafford untuk masa depan, Eriksen kini tampaknya semakin dekat dengan pintu keluar klub.
