Gilabola.com – Arne Slot memasuki akhir pekan ini dengan sebuah kemewahan yang jarang dimiliki manajer Premier League: Alexander Isak dan Hugo Ekitike sama-sama tersedia. Dua striker bernilai miliaran rupiah itu siap dimainkan, dan kini Slot hanya tinggal mencari cara untuk membuat keduanya hidup berdampingan di lini depan Liverpool.
Musim lalu, Liverpool mengandalkan lima penyerang senior — ditambah Federico Chiesa yang jarang dipakai — untuk merebut gelar Premier League. Setelah berbagai perubahan di musim panas, Slot menjaga Chiesa dan kini memiliki empat senjata utama lain: Isak, Ekitike, Cody Gakpo, dan Mohamed Salah. Bahkan jika Florian Wirtz dianggap sebagai penyerang tambahan, belum termasuk talenta muda Rio Ngumoha, Liverpool sesungguhnya tidak kekurangan opsi.
Dengan kondisi itu, anggapan bahwa Liverpool “membuang uang” ketika membeli Isak senilai $169 juta (setara Rp2,70 triliun) hanya beberapa pekan setelah mengeluarkan $106 juta (sekitar Rp1,69 triliun) untuk Ekitike jelas tidak masuk akal. Slot sudah lama menginginkan dua pemain untuk setiap posisi, terutama di peran krusial seperti nomor sembilan.
Persaingan yang Melahirkan Ketajaman
Slot memahami satu hal yang sangat mendasar dalam sepak bola modern: kompetisi internal menciptakan performa terbaik. Contoh paling nyata adalah Luis Diaz, yang tampil lebih garang musim lalu karena terus bersaing dengan Gakpo. Hasilnya? Dua pemain sayap kiri itu menghasilkan total 35 gol di semua kompetisi.
Hal yang sama kini terjadi pada Isak dan Ekitike. Keduanya bukan hanya bersaing, tetapi berpeluang membangun sinergi yang menakutkan. Bahkan Ekitike sendiri sudah tahu sejak awal bahwa Liverpool mengincar Isak. Meski begitu, ia tetap memilih pindah ke Anfield meski ditaksir beberapa klub besar lain, termasuk Chelsea.
Setelah kemenangan di Liga Champions atas Eintracht Frankfurt, di mana keduanya turun sejak menit awal, Ekitike berkata jujur:
“Dia pemain yang sangat bagus. Saya tahu kami harus bekerja bersama dan menciptakan hubungan yang kuat. Itu akan datang dengan waktu.”
Partai di Jerman itu — melawan mantan klub Ekitike — sejauh ini adalah satu-satunya laga di mana mereka menjadi starter bersama. Total waktu kebersamaan mereka di lapangan? 62 menit.
Saatnya Menghidupkan Rencana Duet Miliaran Rupiah
Dalam beberapa pekan ke depan, saat kebugaran Isak meningkat, Slot nyaris tidak punya pilihan lain selain menghidupkan rencana duet ini lagi. Ekitike tampil cukup konsisten hingga layak jadi starter reguler. Di sisi lain, Isak — yang memecahkan rekor transfer Inggris saat dibeli dari Newcastle United — tidak mungkin dibiarkan duduk lama di bangku cadangan.
Dengan kata lain, dua striker bernilai total $275 juta (sekitar Rp4,40 triliun) itu hampir pasti akan tampil bersama lebih sering. Rotasi tetap diperlukan, tetapi esensinya jelas: merekrut Isak dan Ekitike bukan untuk membuat salah satu dari mereka menunggu giliran.
Slot membeli mereka untuk dimainkan bersama, bukan bergantian. Dan momen itu akan segera tiba.