Dulu Dibeli Super Mahal, Kini Dibuang! Karier Jadon Sancho Kembali ke Titik Nol!

Gilabola.com – Pertengahan tahun 2020, Jadon Sancho menjadi salah satu nama terpanas di bursa transfer. Winger muda asal Inggris itu baru berusia 20 tahun dan sedang bersinar di Bundesliga bersama Borussia Dortmund dengan torehan 17 gol dan 16 assist.

Banyak klub top Eropa memburunya, dan akhirnya Sancho memilih Manchester United—meski kesepakatan baru tercapai setahun kemudian dengan mahar £73 juta, menjadikannya salah satu pembelian termahal klub.

Namun, harapan tinggi itu segera memudar. Empat tahun, dua masa peminjaman, dan sederet kontroversi kemudian, Chelsea memilih membayar £5 juta hanya untuk tidak memermanenkannya. Apa yang terjadi dengan pemain yang dulu disebut “the next big thing”?

Masalah Disiplin, Konflik, dan Terpinggirkan

Karier Sancho di Old Trafford dimulai di tengah performa buruk tim yang kala itu masih dilatih oleh Ole Gunnar Solskjaer. Manajer Norwegia itu dipecat pada November 2021, dan meski Sancho menunjukkan sekilas potensi, ia hanya mencetak 5 gol dan 3 assist di musim pertamanya.

Masalah sebenarnya mulai mencuat saat Erik ten Hag datang di musim panas 2022. Sancho diketahui memiliki masalah kedisiplinan waktu (timekeeping) sejak di Dortmund—yang kala itu ditoleransi karena performanya di lapangan. Namun, di Manchester United dan di bawah Ten Hag, hal itu tidak lagi bisa ditoleransi.

Puncaknya terjadi pada September 2023. Sancho dicoret dari skuad untuk laga melawan Arsenal, dan Ten Hag secara terbuka menyebut performa latihannya buruk. Sancho langsung membalas melalui unggahan media sosial, menyebut dirinya dijadikan kambing hitam.

Perseteruan itu berkembang menjadi konflik internal, di mana Sancho menolak untuk meminta maaf meski didesak oleh rekan setim dan manajemen klub. Akibatnya, ia dibekukan dari tim utama untuk waktu yang lama.

Kembali ke Dortmund, Tapi Ditolak Chelsea

Pada Januari 2024, Sancho kembali dipinjamkan ke Dortmund. Ia menyebut kembalinya ke klub lamanya sebagai “pulang ke rumah”.

Meski tak spektakuler, ia tampil cukup baik dengan 3 gol dan 3 assist dalam 21 laga, membantu Dortmund mencapai final Liga Champions—meski kalah dari Real Madrid.

Namun secara finansial, Dortmund tak sanggup menebusnya secara permanen. Maka, Sancho kembali ke United dan kemudian dipinjamkan ke Chelsea pada akhir bursa musim panas 2024.

Menariknya, Chelsea menyertakan klausul aneh: jika mereka finis di atas posisi 14 klasemen, mereka wajib membeli Sancho seharga £25 juta, kecuali membayar £5 juta untuk batal memermanenkannya.

Chelsea menutup musim dengan trofi UEFA Conference League—di mana Sancho mencetak gol di final—dan catatan 5 gol serta 10 assist dari 42 laga. Namun, performa itu dinilai belum cukup untuk menjustifikasi gaji besar Sancho yang dilaporkan mencapai £300.000 per pekan.

Akhirnya, Chelsea membayar £5 juta untuk tidak memermanenkan Sancho, dan sang winger kembali lagi ke Manchester United.

Karier yang Terjun Bebas dan Pilihan Terbatas

Jadon Sancho kini berusia 25 tahun, dan opsi kariernya tak lagi semewah lima tahun lalu. Konflik internal, penurunan performa, dan reputasi sebagai pemain sulit diatur membuat banyak klub berpikir dua kali.

Sancho tetap punya bakat, tapi tanpa perubahan sikap dan lingkungan yang mendukung, ia bisa menjadi contoh klasik dari pemain bertalenta yang gagal memenuhi potensinya. Masa depannya tergantung pada apakah ia mau menyesuaikan diri—atau terus menyalahkan orang lain.