Gilabola.com – Bagi jutaan anak muda di seluruh dunia, bermain untuk Manchester United adalah impian terbesar. Namun, Martin Svidersky—mantan pemain muda Setan Merah—justru menolak tawaran kontrak dari klub demi mencari tantangan baru, dan kini kariernya justru tak berkembang sesuai harapan.
Pemain asal Slovakia itu meninggalkan Old Trafford pada musim panas 2022 saat usianya masih 19 tahun. Alih-alih memperpanjang kontraknya bersama United, ia memilih hengkang ke klub La Liga, Almeria. Sayangnya, sejak pindah ke Spanyol, Svidersky belum pernah mencatatkan debut di tim utama dan lebih sering bermain di tim cadangan.
Pindah ke Spanyol, Harapan Tak Sesuai Kenyataan
Svidersky bergabung dengan akademi Manchester United pada 2018 saat usianya baru 15 tahun. Meski kerap dibekap cedera, ia menunjukkan potensi besar dan mendapat tawaran kontrak perpanjangan dari klub. Pada saat itu, United tengah dalam masa transisi usai pemecatan Ole Gunnar Solskjaer dan kehadiran manajer sementara Ralf Rangnick.
Namun Svidersky menolak tawaran tersebut, dan justru meninggalkan klub sebelum sempat menunjukkan kemampuannya kepada Erik ten Hag, manajer baru yang saat itu baru bergabung.
Setelah menandatangani kontrak dengan Almeria, ia sempat menyampaikan optimisme kepada media Slovakia, RTVS. “Saya menghabiskan beberapa hari terakhir di Spanyol, tempat saya akan melanjutkan langkah saya. Saya memiliki ekspektasi tinggi, ini akan menjadi pengalaman dan negara baru,” ucapnya saat itu.
Sayangnya, debutnya untuk tim cadangan Almeria justru diwarnai kartu merah, meski timnya menang 3-0 atas El Palo FC. Ia bahkan harus menunggu empat bulan sebelum mendapat kesempatan bermain.
Dipinjamkan ke Real Murcia, Lalu Kembali Tanpa Kepastian
Setelah 18 bulan di Almeria, Svidersky dipinjamkan ke Real Murcia. Meskipun ia mendapatkan waktu bermain lebih banyak, Murcia memutuskan untuk tidak mempermanenkan statusnya. Ia pun kembali ke tim cadangan Almeria dan mencatat 24 penampilan musim lalu.
Kini, keputusan besar yang pernah diambil Svidersky tampaknya mulai terasa berat. Dalam wawancara bersama Flashscore pada Oktober 2022, ia menjelaskan alasannya meninggalkan Manchester United, dengan mengatakan bahwa ia mengutamakan pengembangan pribadi dibanding ketenaran.
“Saya mengalami banyak momen indah di Manchester, tapi juga momen sulit. Itu semua menguatkan saya dan banyak mengajarkan saya. Saya pikir saya memanfaatkan waktu saya dengan baik,” kata Svidersky.
“Saya memang tidak bisa mewujudkan mimpi yang saya kejar, meskipun saya sangat dekat. Tapi saya memilih jalan yang berbeda, mengutamakan perkembangan pribadi daripada popularitas,” lanjutnya.
Menyesal Tinggalkan United?
Kepergian Svidersky juga berarti melewatkan musim terbaik Manchester United bersama Erik ten Hag. Pada musim 2022/23, United finis di peringkat tiga dan meraih gelar Carabao Cup. Namun, musim berikutnya mereka hanya finis di peringkat delapan, dan meskipun menjuarai FA Cup, Ten Hag dipecat pada Oktober 2024 usai kekalahan dari West Ham yang membuat tim turun ke posisi ke-14 klasemen.
Bagi Svidersky, keputusan meninggalkan Old Trafford bisa jadi terasa pahit. Apa yang dulu tampak seperti langkah berani, kini berubah menjadi perjalanan penuh rintangan yang membatasi potensi besarnya.