Site icon Gilabola.com

Durhaka Pada Pelatih Sebelumnya, Klub Liga Inggris Ini Nantikan Keajaiban Pembunuh Real Madrid dan Barcelona

Durhaka Pada Pelatih Sebelumnya, Klub Liga Inggris Ini Nantikan Keajaiban Pembunuh Real Madrid dan Barcelona

Gila Bola – Anda mungkin belum tahu alasan mengapa sebuah tim Liga Inggris nekat durhaka, memecat pelatih Gary O’Neil yang menyelamatkan mereka dari degradasi musim lalu dan kemudian merekrut pelatih Andoni Iraola. Begini ceritanya.

Gary O’Neil, seorang bekas gelandang di banyak tim Inggris termasuk Portsmouth, Middlesbrough dan West Ham, mengambil alih posisi pelatih di Bournemouth pada akhir Agustus 2022 dan menangani tim berjuluk the Cherries itu untuk sebagian besar musim 2022/23. Dan menyelamatkan mereka dari degradasi.

Namun jasa pelatih 40 tahun itu dicampakkan begitu saja hanya beberapa hari setelah penutupan musim, setelah Bournemouth mengetahui ada seorang pelatih fenomenal tengah menganggur di pasar transfer dan bisa bergabung segera dengan tim yang berbasis di Dean Court tersebut. Maka diambillah keputusan untuk memecat O’Neil dan mempekerjakan Iraola.

Memangnya Apa Istimewanya Andoni Iraola?

Iraola adalah bekas pelatih Real Vallecano. Ia membawa tim kecil ini promosi ke divisi teratas La Liga dan pada musim pertamanya di divisi teratas, 2022/23, mengalahkan Real Madrid dan Barcelona, dua raksasa Spanyol, dengan model permainan menekan tinggi di lapangan lawan dan transisi secara cepat dari situasi defensif ke ofensif.

Vallecano saat memulai musim saja sudah mengejutkan, menahan imbang pasukan Xavi Hernandez dengan skor 0-0 pada laga perdana musim 2022/23 di kandang Blaugrana, Camp Nou.

Kejutan berikutnya pada 18 Oktober 2022, mereka menahan imbang pasukan Diego Simeone Atletico Madrid dengan skor 1-1.

Tidak cukup dengan itu, mereka mengirim kejutan besar saat menang 3-2 atas tamunya Real Madrid pada 7 November, memimpin 1-0 dan menyamakan skor 2-2 melalui Alvaro Garcia jelang turun minum setelah Luka Modric dan Eder Militao menyamakan posisi 1-1 dan berbalik unggul 1-2.

Gol penentu kemenangan dicetak pertengahan paruh kedua melalui sepakan penalti Trejo. Skor 3-2 bertahan sampai akhir. Itu adalah kejutan besar pertama Andoni Iraola.

Vallecano kemudian menang kembali satu kali lagi atas raksasa La Liga, Barcelona, menjelang akhir musim. Pada laga pekan ke-31, 26 April 2023, dua gol dari Alvaro Garcia dan Fran Garcia memastikan keunggulan mereka setelah Robert Lewandowski butuh waktu sampai menit 83 untuk menipiskan skor. 2-1!

Dua kemenangan atas tim besar Liga Spanyol. Jarang-jarang kan ada pelatih bisa melakukan hal itu dalam satu musim yang sama. Karena itu tidak mengherankan Bournemouth ngiler saat menyadari Andoni Iraola tersedia secara gratis pada awal Juni 2023, setelah mengakhiri kontraknya di Vallecano.

Vallecano Hanya Kalah Dari Bayern Munchen untuk Aksi Menekan Tinggi 

Di lima liga elit Eropa, Rayo Vallecano di bawah arahan Iraola hanya kalah dari juara Bundesliga Bayern Munchen untuk jumlah aksinya menekan tinggi di setengah lapangan lawan yang kemudian berujung sepakan terarah ke gawang lawan.

Sebanyak 68 kali turnover Vallecano, atau aksi mencuri dan membalikkan situasi defensif menjadi ofensif pada musim 2022/23 itu hanya kalah dari jumlah yang dilakukan oleh Bayern Munchen. Bayangkanlah betapa istimewanya itu.

Ada komponen lain lagi yang dinamakan PPDA. Itu singkatan dari passing per defensive action, yang merupakan instrumen untuk mengukur jumlah passing yang dilakukan sejumlah tim usai mencuri bola di setengah lapangan lawan. Aksi itu bisa diawali dengan tackle, interception, tantangan (bisa berhasil atau gagal) dan pelanggaran.

Vallecano memiliki angka PPDA yang hanya 9,5, lebih rendah dari rata-rata PPDA semua tim di Liga Inggris.

Apa artinya itu? Artinya, jika Iraola berhasil mengubah cara bermain Bournemouth dari era Gary O’Neill dan Scott Parker sebelumnya maka ini seperti gegenpressing baru ala Jurgen Klopp, tapi jauh lebih cepat dan kejam dalam menghukum lawan.

Hambatan yang dimiliki AFCB adalah, apakah mereka memiliki deretan pemain yang tepat untuk melakukan tekanan tinggi di setengah lapangan lawan, atau secara teknis dua per tiga lapangan dihitung dari gawang lawan, membalikkan situasi dan kemudian mencuri gol. Itu masih harus dilihat.

Exit mobile version