Gilabola.com – Tottenham Hotspur kembali harus menelan kenyataan pahit di bursa transfer musim panas. Kali ini, yang jadi aktornya adalah Eberechi Eze.
Gelandang serang Crystal Palace tersebut semula terlihat sangat dekat untuk bergabung dengan Tottenham, bahkan sempat diyakini sudah tinggal menunggu tanda tangan resmi. Namun, pada detik-detik terakhir, Arsenal justru berhasil membelokkan arah kesepakatan dan membuat Eze menuju Emirates Stadium.
Bagi para penggemar Tottenham, kejadian ini jelas memukul perasaan mereka. Sebab, sebelumnya mereka mengira sudah menutup musim panas ini dengan manis: menjuarai kompetisi Eropa sebelum Arsenal, sekaligus mencuri target transfer lama yang juga diincar rival sekota. Harapan itu buyar ketika Arsenal muncul kembali dan membawa Eze bergabung.
Spurs dan Luka Lama yang Terulang
Kisah Eze ini membuat Tottenham kembali masuk dalam daftar “transfer hijack” alias transfer yang ditikung. Cerita serupa pernah terjadi pada 2013 ketika Willian hampir berseragam Tottenham.
Sang pemain sudah menjalani tes medis dan seolah tinggal menunggu pengumuman resmi. Tetapi satu panggilan dari Chelsea mengubah segalanya, dan Willian akhirnya memilih Stamford Bridge.
Contoh lain adalah Luis Diaz, yang juga nyaris pindah ke Tottenham dari Porto. Negosiasi sudah berjalan, tetapi lambannya proses membuat Liverpool masuk dan berhasil mengamankan sang winger.
Hasilnya, Diaz menjadi pilar penting di lini serang Liverpool, bahkan menyumbangkan trofi Premier League serta berbagai gelar domestik lainnya. Tottenham hanya bisa menonton dari jauh.
Arsenal Menang Tikungan
Kisah Eze tak jauh berbeda dengan Mykhaylo Mudryk pada 2023. Ketika itu, Arsenal sudah berada di posisi terdepan untuk mendatangkan pemain Ukraina tersebut.
Tetapi Chelsea yang datang dengan tawaran lebih besar sukses membelokkannya ke Stamford Bridge. Bedanya, kali ini justru Arsenal yang berada di posisi Chelsea: datang terlambat, tapi berhasil merebut target utama dari pesaing langsungnya.
Tottenham sendiri sudah terlalu sering masuk daftar “korban pembajakan”. Emmanuel Petit, John Obi Mikel, hingga Cody Gakpo pernah melalui kisah serupa. Nama terakhir bahkan membuat Manchester United ikut terlibat, ketika Liverpool berhasil masuk dan mengamankan tanda tangannya.
Dengan kejadian terbaru ini, Tottenham kembali mendapat pelajaran berharga dalam bursa transfer. Para pendukung mereka merasa klub terlalu sering lengah saat bernegosiasi, sementara rival-rival lebih gesit dalam bergerak. Arsenal justru dianggap lebih berani mengambil langkah tegas pada saat yang krusial.
Bagi Eze, keputusan ini bisa menjadi titik balik kariernya. Arsenal menilai kehadirannya akan menambah variasi serangan sekaligus memberi kedalaman skuad. Sementara Tottenham kembali harus menutup jendela transfer dengan rasa kecewa.