Site icon Gilabola.com

Efisiensi Anggaran, Jim Ratcliffe Tutup Program Makan Siang Gratis di Old Trafford

Jim Ratclife tutup program makan siang gratis untuk staf di Old Trafford

Gilabola.com – Pemilik minoritas Manchester United, Jim Ratcliffe, terus berusaha memperbaiki kondisi finansial klub dengan menerapkan sejumlah langkah penghematan.

Salah satu langkah terbaru yang diumumkan adalah penghapusan makan siang gratis untuk staf dan penutupan kantin di Old Trafford. Keputusan ini diklaim akan menghemat Rp 20,5 Miliar per tahun, yang setara dengan gaji Casemiro selama tiga minggu.

Omar Berrada, salah satu petinggi klub, menjelaskan bahwa langkah-langkah penghematan ini diperlukan untuk menciptakan fondasi finansial yang lebih stabil. Dia menyebut bahwa klub telah mengalami kerugian selama lima tahun berturut-turut, dan hal ini tidak bisa terus dibiarkan.

Berrada menegaskan bahwa dua prioritas utama klub adalah meraih kesuksesan di lapangan dan meningkatkan fasilitas, tetapi hal itu tidak mungkin dilakukan jika keuangan klub terus merugi.

Selain menutup kantin dan menghapus program makan gratis, Manchester United juga akan melakukan restrukturisasi besar-besaran yang berpotensi memangkas 150 hingga 200 posisi karyawan.

Langkah ini merupakan kelanjutan dari pemutusan hubungan kerja terhadap 250 karyawan tahun lalu. Jika rencana ini terlaksana, klub akan kehilangan hampir 39 persen dari total karyawannya sejak kedatangan INEOS sebagai pemilik baru.

Di Old Trafford, kantin staf akan segera ditutup, dan staf hanya akan mendapatkan buah gratis sebagai pengganti makan siang. Sementara itu, di pusat pelatihan Carrington, hanya pemain yang akan terus menerima makan lengkap, sedangkan staf hanya berhak mendapatkan sup dan roti. Namun, perubahan ini baru akan diterapkan setelah renovasi fasilitas selesai.

Langkah penghematan ini diambil di tengah situasi finansial Manchester United yang semakin memprihatinkan. Klub baru saja mengumumkan kerugian sebesar Rp 569 Miliar pada kuartal kedua tahun ini.

Selama tiga tahun terakhir, total kerugian klub telah melebihi Rp 6,16 Triliun. Selain itu, klub juga harus menanggung biaya “item luar biasa” sebesar Rp 290 Miliar, termasuk biaya kompensasi untuk kepergian Dan Ashworth dan Erik ten Hag.

Meski penghematan makan siang staf diharapkan bisa menghemat Rp 20,5 Miliar, jumlah tersebut hanya mencakup 6,7 persen dari total pengeluaran luar biasa klub.

Selain itu, Manchester United juga masih menanggung utang transfer sebesar 8 Triliun, dengan Rp 1,2 Triliun di antaranya belum dibayar dari aktivitas transfer musim panas ini. Klub juga memiliki utang sebesar Rp 6,9 Triliun yang harus dilunasi sebelum Juni 2027, dengan bunga yang diperkirakan akan mencapai Rp 1 Triliun per tahun.

Situasi ini semakin memperlihatkan betapa beratnya tantangan finansial yang dihadapi Manchester United. Meski langkah-langkah penghematan seperti menutup kantin dan mengurangi fasilitas makan staf bisa membantu, klub masih membutuhkan solusi jangka panjang untuk mengatasi utang dan kerugian yang terus menumpuk.

Sementara itu, performa tim besutan Ruben Amorim di lapangan juga belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan, membuat situasi semakin kompleks bagi manajemen klub.

Exit mobile version