Gilabola.com – Berita mengenai kemungkinan Elon Musk membeli Liverpool telah membuat para pendukung klub terkejut dan penuh ketidakpercayaan.
Ketika kabar tersebut pertama kali mencuat, para pendukung di Merseyside tidak menyambutnya dengan antusias, melainkan dengan rasa humor dan skeptis.
Akhir pekan lalu, berbagai pesan WhatsApp mulai beredar, menunjukkan halaman depan sebuah publikasi yang dikenal dengan pendekatan uniknya, menyatakan bahwa Elon Musk akan membeli Liverpool.
Reaksi awal dari banyak pihak di kota tersebut adalah menganggapnya sebagai lelucon awal April yang terlalu dini. Namun, situasi menjadi lebih serius ketika ayah Elon, Errol Musk, berbicara di Times Radio dan menyebutkan bahwa keinginan putranya untuk membeli klub ini nyata.
Errol mengungkapkan bahwa nenek Elon berasal dari Liverpool dan mereka memiliki kerabat di sana. Hal ini, menurut Errol, menjadi salah satu alasan Elon tertarik dengan klub tersebut.
Namun, pihak Liverpool bereaksi dengan keterkejutan saat menerima komentar ini. Mereka menyatakan bahwa Fenway Sports Group (FSG) tidak memiliki niat untuk menjual klub. Banyak pendukung merasa bahwa ada kemungkinan lebih besar bagi burung Liver terbang dari Pier Head daripada Musk mendapatkan kunci Anfield.
Di media sosial, beberapa orang mulai berspekulasi tentang apa yang akan terjadi jika Musk benar-benar memimpin Liverpool. Beberapa pendukung bahkan mengadakan jajak pendapat, dan mengejutkan, hampir 40 persen dari mereka menyatakan dukungan terhadap ide tersebut.
Namun, ada juga yang merasa bahwa pendekatan hidup dan pandangan Musk tidak sesuai dengan budaya dan nilai-nilai kota Liverpool. Banyak yang khawatir bahwa kehadiran Musk di klub bisa merusak tradisi yang telah lama dijunjung tinggi oleh Liverpool.
Bahkan, beberapa pendukung mengungkapkan bahwa mereka lebih memilih pemilik sebelumnya, Tom Hicks dan George Gillett, yang hampir membawa klub ke ambang administrasi pada tahun 2010, daripada melihat Musk mengambil alih.
Dalam sebuah podcast, John Amaechi, mantan pemain basket Inggris, memberikan pandangan kritis tentang Musk. Amaechi menggambarkan Musk sebagai seseorang yang tidak pernah melakukan sesuatu tanpa memastikan ada keuntungan bagi dirinya.
Dia juga menyebut Musk sebagai sosok yang manipulatif dan tidak memiliki hubungan yang tulus dengan organisasi yang dia pimpin. Sementara itu, beberapa bagian dari basis pendukung Liverpool merasa bahwa FSG tidak cukup memberikan dukungan finansial yang dibutuhkan klub.
Ketidakpuasan ini semakin meningkat di tengah pembicaraan kontrak yang belum selesai dengan pemain-pemain kunci seperti Mohamed Salah, Trent Alexander-Arnold, dan Virgil van Dijk.
Namun, gagasan Musk menggantikan FSG dianggap seperti menghancurkan rumah impian yang telah dibangun dengan susah payah. Banyak yang berharap bahwa ini hanyalah salah satu dari cerita Januari yang akan segera berlalu tanpa menjadi kenyataan.