
Gilabola.com – Manchester United menunjukkan tanda kebangkitan signifikan setelah bulan Oktober yang produktif di bawah asuhan Ruben Amorim.
Setelah sempat terpuruk pada September, kini mereka meraih kemenangan beruntun atas Sunderland, Liverpool, dan Brighton. Perubahan strategi, ketegasan pelatih, peningkatan koordinasi lini belakang, serta kontribusi pemain kunci menjadi empat faktor utama yang menjelaskan kebangkitan ini.
Pendekatan Taktis Ruben Amorim yang Lebih Efisien
Ruben Amorim melakukan sejumlah penyesuaian penting setelah kekalahan dari Brentford. Dia menekankan tanggung jawab dan disiplin, terutama dalam menghindari kesalahan individual. Pendekatan baru ini membuat permainan United lebih terarah dan fokus.
Kemenangan atas tiga lawan beruntun menunjukkan efektivitas taktik Amorim. Dia memanfaatkan kekuatan pemain depan dengan cara yang sederhana namun efisien: mengandalkan pressing tinggi ketika memungkinkan, dan bermain lebih langsung ketika menghadapi tekanan lawan.
Amorim juga disebut menolak untuk terjebak dalam perang komentar dengan pelatih lawan, termasuk Arne Slot dari Liverpool. Dia memilih fokus memperbaiki permainan tim sendiri, terutama dalam hal penguasaan bola dan transisi cepat.
Dampak Langsung dari Lammens di Bawah Mistar
Debut penjaga gawang Senne Lammens melawan Sunderland memberi perubahan besar dalam cara United membangun serangan. Dia lebih sering mengirim bola panjang langsung ke Benjamin Sesko, strategi yang terbukti mengurangi tekanan dari lawan yang bermain man-to-man.
Kemampuan Lammens menggunakan kedua kakinya membuat lawan sulit menebak arah distribusi bola. Pendekatan ini membuat United lebih fleksibel ketika ditekan dan mampu menciptakan peluang dari situasi kedua bola.
Amorim menilai Lammens masih perlu waktu untuk beradaptasi penuh dengan gaya Premier League, namun kontribusinya sudah terasa. Dalam beberapa laga terakhir, perannya menjadi kunci dalam menciptakan kestabilan antara lini belakang dan serangan.
Pertahanan yang Lebih Solid dan Agresif
Perubahan lain yang terlihat jelas ada di lini pertahanan. United kini lebih berani menekan lawan sejak awal, berkat keberanian tiga bek mereka untuk maju menutup ruang. Amorim mendorong para pemain bertahan agar menekan lebih agresif dan tidak terlalu pasif di area sendiri.
Dia menilai kehadiran Harry Maguire membuat tim lebih kuat dalam bertahan di area kotak penalti. Namun ketika menggunakan Luke Shaw di lini belakang, United mampu bermain lebih tinggi berkat kecepatan dan agresivitas sang pemain.
Pendekatan fleksibel ini membuat United bisa menyesuaikan diri dengan lawan tanpa kehilangan keseimbangan. Mereka mampu bertahan rapat, tapi juga cepat naik menyerang saat merebut bola.
Duet Mematikan Amad dan Bryan Mbeumo
Di lini depan, hubungan antara Amad Diallo dan Bryan Mbeumo menjadi faktor penentu kebangkitan United. Setelah melalui masa sulit karena masalah pribadi, Amad kembali menemukan performa terbaiknya. Dia dan Mbeumo kini saling memahami pergerakan satu sama lain dengan sangat baik.
Keduanya sering bertukar posisi, menciptakan kebingungan bagi bek lawan. Kecepatan dan kemampuan duel satu lawan satu membuat duet ini sulit dihentikan. Amorim menilai kedua pemain tersebut adalah motor serangan yang mematikan karena kombinasi kerja keras dan kecerdasan mereka.
Kinerja duet ini terlihat jelas dalam kemenangan atas Liverpool dan Brighton. Dalam dua laga itu, keduanya berkontribusi langsung terhadap terciptanya gol yang memastikan tiga poin penting bagi United.
