Empat Pelajaran Penting Dari Kekalahan Manchester City dari The Lilywhites

Gila Bola – Tottenham Hotspur kembali mengulangi reputasinya sebagai tim Liga Inggris yang selalu menyulitkan Manchester City. Bermain di Etihad Stadium, skuad Ange Postecoglou menunjukkan performa klinis dengan mengalahkan juara bertahan Premier League empat kali berturut-turut itu dengan skor 4-0.

Gol-gol dari James Maddison (menit 13 dan 20), serta masing-masing satu gol dari Pedro Porro (menit 52) dan Brennan Johnson (menit 90+3) membuat Erling Haaland dan kawan-kawan tertunduk lesu.

Meskipun City menguasai penguasaan bola, Spurs membuktikan bahwa sepak bola adalah tentang momen. Dan momen-momen yang dimanfaatkan oleh Maddison, Porro, dan Johnson yang mendefinisikan pertandingan ini.

Hasil ini tidak hanya menandai kekalahan kandang terberat Manchester City sejak 2003, tetapi juga memperpanjang rekor kekalahan Pep Guardiola menjadi lima pertandingan, yang merupakan rekor terburuk dalam karier manajerialnya.

Sebelumnya, anda juga wajib membaca artikel kami yang satu ini agar bisa melihat gambaran secara keseluruhan: Ini Lah Lawan Terhebat Manchester City Lebih Dari Satu Dekade Terakhir!

Tottenham Jadi Kelemahan Manchester City

Tidak diragukan lagi, Tottenham selalu menjadi momok bagi Manchester City. Dalam beberapa musim terakhir, Spurs telah mencuri kemenangan penting, meraih hasil imbang dalam pertandingan mendebarkan, dan kini menambah babak luar biasa dalam rivalitas ini.

Kemenangan telak pada bulan November 2024 ini menjadi pukulan telak setelah hasil imbang dramatis 3-3 musim lalu yang mengecewakan City. Dengan strategi serangan balik yang sempurna, Tottenham secara metodis mengekspos kesalahan defensif City sebuah bukti disiplin taktis Postecoglou dan timnya.

“City menguji Anda di setiap aspek permainan. Mereka membuat Anda bertahan, bekerja keras, dan bermain sepak bola. Hari ini, kami merespons di semua lini,” kata Postecoglou setelah pertandingan.

Penampilan Brilian James Maddison

James Maddison jelas menjadi bintang malam itu. Gelandang yang berulang tahun itu mengatur serangan Tottenham dan mencetak dua gol dalam waktu 20 menit. Pertama, setelah menembus pertahanan untuk menyelesaikan umpan silang dari Dejan Kulusevski, dan kemudian setelah mencuri umpan salah dari Josko Gvardiol, melakukan umpan cepat dengan Son Heung-min, dan menyelesaikan dengan chip yang cerdas melewati Ederson.

Selain gol-golnya, Maddison juga menunjukkan kecerdasannya dalam memanfaatkan celah di lini tengah City. Penampilannya bukan hanya teknis, tetapi juga cerdas, seperti yang diungkapkan Postecoglou. “Maddison sudah berlatih keras selama dua minggu bersama kami. Dia siap untuk pertandingan besar, dan malam ini dia menunjukkan betapa vitalnya dia bagi tim kami.”

Tottenham Masterclass Serangan Balik

Sementara Maddison mengatur nada sejak awal, gol ketiga dan keempat menegaskan penampilan hampir sempurna. Pedro Porro, mantan pemain City, memperlebar keunggulan dengan tendangan akurat yang disiapkan oleh Solanke. Di masa tambahan waktu, Timo Werner berlari melewati Kyle Walker dan mengatur gol untuk Brennan Johnson, yang dengan tenang menempatkan bola ke gawang untuk menyelesaikan pesta gol.

Pendekatan Postecoglou sangat sederhana: memanfaatkan pertahanan ketat City untuk keuntungan dengan menemukan ruang bagi pemain sayapnya. “Kami tahu kami harus bertahan banyak, tetapi kami juga tahu City suka melakukan penjagaan ketat. Kami memanfaatkan itu dan menemukan ruang untuk menghukum mereka,” jelas sang pelatih.

Kemenangan Yang Akan Selalu Diingat

Ini adalah kemenangan bersejarah—tidak hanya karena skor, tetapi juga karena apa artinya bagi kedua tim. Kemenangan ini menjadi pernyataan tegas dari Tottenham bahwa mereka dapat bersaing di level tertinggi, yang kontras dengan penampilan mengecewakan melawan Ipswich Town di babak sebelumnya.

“Hari ini, kami menunjukkan bahwa kami berkembang sebagai tim. Ini adalah momen besar bagi semua orang di klub, tetapi tantangan sekarang adalah mempertahankan level ini,” ringkas Postecoglou.

Sementara itu, Manchester City harus mempertimbangkan banyak hal. Kekalahan ini mengungkapkan beberapa kelemahan yang harus segera diperbaiki Guardiola jika timnya ingin mengangkat performa musim ini.

Bagi Tottenham, ini lebih dari sekadar kemenangan—ini adalah pernyataan niat. Bagi City, ini adalah kebangkitan yang mengejutkan.