Site icon Gilabola.com

Empat Solusi Bagi Erik Ten Hag Untuk Selamatkan Manchester United

Empat Langkah Yang Harus Dilakukan Erik Ten Hag Untuk Selamatkan Manchester United

Manchester United belum habis, masih ada banyak cara untuk mengembalikan performa mereka setidaknya seperti musim lalu di kompetisi Liga Inggris. Dan kita tidak melulu harus berbicara agar MU mendatangkan pemain baru untuk hanya menambal kekurangan mereka, itu cuma solusi mengandalkan uang.

Skuad Setan Merah yang ada saat ini sebenarnya sudah baik, mungkin hanya perlu beberapa perbaikan sana sini terutama performa individu pemain, yang jelas tampak berbeda jauh dibandingkan musim lalu. Berikut beberapa solusi bagi Erik Ten Hag agar Manchester United bisa bangkit dan kembali ke level mereka sebenarnya!

Kubur Mimpi Bangun Permainan Dari Penjaga Gawang

Manchester United telah kalah dalam enam dari 10 pertandingan mereka di semua kompetisi musim ini. Mereka juga telah kebobolan 18 gol di semua kompetisi.

Namun, kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan sang kiper Manchester United Andre Onana, meskipun beberapa orang menganggap dia kalah jagoan dengan David de Gea yang ahli dalam menghentikan tembakan di akhir musim lalu.

Onana juga telah melakukan beberapa penyelamatan bagus musim ini, tetapi dia juga kebobolan banyak gol.

Mantan pemain Ajax dan Inter ini dibeli karena dia lebih baik daripada De Gea dalam mengoper bola dengan kaki, tetapi ketika gawan united terus kebobolan, ngapain terus berbicara soal kemampuan Onana untuk bermain dari belakang? Kan tugas utama kiper ya menjaga gawang.

Coba kita bandingkan, beda kiper yang tugasnya menjaga gawang seperti De Gea dan Onana yang ikut membantu membangun permainan,

Onana telah bermain di semua 10 pertandingan United musim ini dan sudah menghadapi 50 tembakan tepat sasaran, kebobolan 17 gol (tidak termasuk gol bunuh diri) dari 15,8 expected goals on target (xGOT). Artinya, dia kebobolan sekitar 1,2 gol lebih banyak daripada yang seharusnya diharapkan dari seorang penjaga gawang.

Dan dalam 10 pertandingan pertama De Gea musim lalu, dia kebobolan 17 gol dari hanya 43 tembakan tepat sasaran, dengan xGOT sebesar 14,3 (kebobolan 2,7 gol lebih banyak dari yang diharapkan).

Rekor Onana tidak terlalu buruk dibandingkan dengan pendahulunya, dan juga Onana berlaga di Liga Champions dengan lawan2 yang berbeda.

Kiper asal Kamerun ini belum sepenuhnya menunjukkan performa yang memuaskan, tetapi masalah utamanya adalah kurangnya perlindungan. Yang mengarahkan kita pada…

Kembalikan Performa Casemiro atau Duetkan Dengan Amrabat

Dari semua pemain yang membantu membalikkan nasib United musim lalu, Casemiro adalah salah satu tokoh kuncinya.

Gelandang tengah mantan Real Madrid membawa mental juara selama ini menjadi pemain yang sangat diperlukan di MU. Tackling, mencetak gol, dan begitu sering menjadi penyelamat saat dibutuhkan.

Musim ini, rasanya tidak sama lagi. Dari pemain-pemain United yang tampil dalam setidaknya setengah dari 10 pertandingan mereka sejauh ini, hanya Wan-Bissaka (3,2) yang memiliki rata-rata tackle per 90 lebih tinggi daripada Casemiro (2,9)

Dia kini juga tidak terlalu baik dalam menjaga bola. mengingat Casemiro adalah gelandang yang bermain lebih dalam, seharusnya dia yang mengendalikan permainan sementara yang lain mencari umpan berisiko tinggi dengan peluang lebih besar.

Hal positifnya adalah dia masih menjadi salah satu ancaman utama gol United. Dia adalah pencetak gol teratas mereka di semua kompetisi musim ini dengan empat gol.

Jika United bisa menemukan cara agar gelandang asal Brasil ini kembali ke performa musim lalu, itu akan membuat perbedaan besar.

Jika tidak, mungkin Ten Hag harus mempertimbangkan untuk menempatkan Sofyan Amrabat yang selalu energik.

Atau, Amrabat bisa dimainkan bersama Casemiro, memberikan perlindungan lebih besar dengan empat pemain belakang dan berarti memberikan tanggung jawab lebih lebih sedikit bagi Casemiro dalam tugas pertahanan.

Kembalikan Performa Terbaik Marcus Rashford

Berbicara tentang pemain yang perlu menemukan kembali performa terbaik mereka, Marcus Rashford mungkin yang pasti disorot.

Dia mencetak 30 gol dalam 56 pertandingan di semua kompetisi musim lalu dari total 167 tembakan, menghasilkan 24,3 expected goals (xG).

Pada musim 2023-24, Rashford telah bermain sembilan kali, hanya mencetak satu gol dari 28 tembakan dan xG sebesar 2,7.

Tingkat konversi tembakannya dari musim lalu merosot dengan sangat tajam dari 18% menjadi hanya 3,6%, dan akibatnya, seorang pemain yang rata-rata mencetak gol setiap 143 menit pada musim 2022-23 hanya mencetak satu gol dalam 768 menit musim ini.

Tetapi sulit untuk percaya bahwa Rashford telah menjadi pemain yang jauh lebih buruk hampir dalam semalam, jadi jika Ten Hag dapat membantunya menemukan kembali kepercayaan dirinya seperti musim lalu, Rashford pasti akan kembali mencetak banyak gol pada momen-momen besar lagi.

Pusatkan Permainan Pada Rasmus Hojlund

Gol Rasmus Hojlund saat melawan Galatasaray menunjukkan auranya. Pertandingan berjalan imbang hingga Davinson Sánchez terpeleset, Hojlund mengambil bola dan mulai berlari. Dia terus berlari, tetap mengendalikan bola dan menyelesaikannya dengan apik. Sayang, pada akhirnya gol Hojlund tidak banyak membantu Manchester United.

Hojlund mungkin belum mencetak banyak gol di level senior, tetapi kita sudah bisa melihat apa yang menarik United padanya. Gerakannya, sentuhannya, dan kepercayaannya sudah tampak mencapai level yang dibutuhkan.

Pemain muda asal Denmark ini belum mencetak gol pertamanya di Liga Premier, tetapi jika rekan-rekannya dapat menciptakan peluang baginya, sudah pasti Højlund akan berusaha mencetak gol.

Pada usia 20 tahun dan 241 hari, Hojlund menjadi pemain termuda yang mencetak gol dalam dua penampilan pertamanya di Liga Champions sejak Erling Haaland pada tahun 2019, dia adalah pemain keempat yang mencetak setidaknya tiga gol dalam dua penampilan pertamanya di Liga Champions untuk Man Utd, setelah Dimitar Berbatov (4), Romelu Lukaku (3), dan Wayne Rooney (3).

Mungkin dia tertinggal dari Casemiro sebagai pencetak gol terbanyak secara keseluruhan di United, tetapi dengan mencetak gol sebanyak 0,6 gol per 90 menit, tidak lama lagi dia pasti akan jadi top skorer MU.

Manchester United Masih Bisa Diselamatkan!

Masih banyak pertandingan yang harus dimainkan oleh Setan Merah. Masih banyak waktu yang bisa dilakukan oleh Erik Ten Hag untuk memperbaiki masalah-masalah Manchester United, namun harus ada perbaikan di setiap pertandingan berikutnya untuk menunjukkan kinerjanya, kalau tidak … Out?

Exit mobile version