Gilabola.com – Manchester United tampaknya tengah menjalani transformasi paling radikal dalam satu dekade terakhir. Setelah musim 2024/25 yang dicatat sebagai yang terburuk dalam 51 tahun terakhir, kepemimpinan baru di bawah Jim Ratcliffe mulai melakukan evaluasi tajam terhadap fondasi skuad dan warisan kebijakan transfer sebelumnya.
Jim Ratcliffe, dalam wawancaranya beberapa bulan lalu, secara terbuka mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap performa sebagian pemain dalam skuad saat ini. Dia menyebut bahwa beberapa di antara mereka “tidak cukup bagus” dan “digaji terlalu tinggi”.
Namun bukan hanya performa individu yang menjadi masalah, struktur keuangan klub ternyata juga menyimpan jebakan warisan masa lalu—utang transfer yang masih harus dibayar.
Jim Ratcliffe mengungkap bahwa pada musim panas ini, meskipun klub tidak mendatangkan pemain baru sekalipun, mereka tetap harus mengeluarkan uang sebesar Rp 376 Miliar per pemain untuk enam nama yang sudah berada di skuad.
Dia menyebutkan nama-nama seperti Antony, Jadon Sancho, Casemiro, Lisandro Martínez, Rasmus Hojlund, dan Andre Onana sebagai contoh pemain yang secara teknis baru akan “dibeli” musim panas ini karena cicilan pembelian yang belum lunas.
Dalam kasus Sancho, misalnya, pemain tersebut sudah bermain untuk Chelsea musim lalu dan klub tetap harus menanggung setengah dari gajinya. Jim Ratcliffe menggambarkan situasi ini sebagai sesuatu yang tidak bisa dihindari.
Dia menyebut bahwa ini adalah bagian dari kesalahan masa lalu yang harus mereka tanggung dan bereskan, sembari membentuk masa depan baru untuk klub.
Tak Ada Lagi Pemain “Tak Tersentuh”
Strategi transfer United juga berubah. Di awal proyek bersama pelatih baru Ruben Amorim, empat pemain dinyatakan tak tersentuh: Kobbie Mainoo, Alejandro Garnacho, Rasmus Hojlund, dan Andre Onana. Namun kini, pendekatan itu tidak lagi berlaku. United telah membuka peluang untuk melepas siapa pun jika nilai yang ditawarkan sesuai.
Kondisi Mainoo masih belum jelas karena belum tercapai kesepakatan kontrak baru. Garnacho bahkan sudah diberitahu bahwa dirinya bisa meninggalkan klub. Hojlund tengah diminati Inter Milan, sementara masa depan Onana pun penuh tanda tanya menyusul performa naik turun yang dialaminya sejak bergabung.
Dalam kondisi ini, United tidak menutup kemungkinan menjual keempatnya. Meski kecil kemungkinan semua akan benar-benar hengkang sekaligus, skenario tersebut tidak sepenuhnya dikesampingkan.
Klub sadar bahwa untuk membentuk tim yang benar-benar sesuai filosofi Amorim, mereka membutuhkan dana, dan salah satu sumber utama untuk itu adalah dari penjualan pemain.
Seiring beban keuangan masa lalu yang masih harus dibayar, United harus cermat dalam setiap keputusan transfer musim panas ini. Tidak hanya tentang siapa yang akan datang, tapi juga siapa saja yang harus dilepas untuk membuka ruang menuju era baru.