Eric Bailly membandingkan Manchester United dan Chelsea saat dia menyesalkan karena kurangnya pandangan obyektif timnya dalam seleksi pemain.
Bek tengah Eric Bailly menuduh Manchester United terlalu mengistimewakan para pemain Inggris dan bahkan banyak pemain yang tetap dianakemaskan dan menjadi favorit di klub meski mereka bermain buruk, sembari berharap bahwa hal-hal bisa berubah di bawah asuhan Erik ten Hag, seperti diberitakan via The Times.
Pemain internasional Pantai Gading itu hanya bermain dalam tujuh penampilan bagi The Red Devils di musim lalu, empat di antaranya di Premier League, dengan dia hanya menjadi pilihan keempat setelah Harry Maguire, Raphael Varane, dan Victor Lindelof.
Sekarang dia telah memutuskan untuk bergabung dengan Marseille dalam kontrak pinjaman selama setahun karena dia ingin mendapatkan waktu bermain reguler setelah kurangnya waktu bermain yang dimilikinya selama waktunya di Old Trafford.
Kini mantan bek Villarreal yang didatangkan di era Jose Mourinho itu menyerang Manchester United atas perlakuan tidak adil mereka, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Times bahwa klub menyukai pemain Inggris sembari berharap Erik ten Hag akan memiliki banyak karakter untuk dapat mengubah dinamika itu.
Dia mengatakan, “Klub harus menghindari memilih pemain Inggris dan memberi semua pemain kesempatan. Klub harus mendorong persaingan di ruang ganti, tidak hanya memperhatikan beberapa pemain yang difavoritkan saja. Saya selalu merasa bahwa pemain nasional diprioritaskan.”
“Itu tidak terjadi di Chelsea atau klub besar Premier League lainnya. Beberapa pemain menganggap begitu saja bahwa mereka pasti akan bermain starter, dan itu melemahkan tim. Untungnya [Erik] Ten Hag memiliki banyak karakter dan saya harap dia bisa mengubah dinamika itu.”