Erik ten Hag Sempat Berseteru Dengan Tujuh Pemain Manchester United Sebelum Akhirnya Dipecat

Gila Bola – Pemecatan Erik ten Hag dari Manchester United pada Oktober lalu ternyata meninggalkan banyak cerita di balik layar, termasuk konflik yang dia alami dengan beberapa pemain kunci.

Dalam masa kepemimpinannya yang berlangsung hampir dua tahun, manajer asal Belanda ini menghadapi banyak gesekan dengan sejumlah pemain. Tujuh di antara mereka bahkan disebut terlibat dalam konflik serius yang berdampak pada performa tim.

Ten Hag masuk ke Old Trafford dengan harapan besar untuk membangkitkan kembali kejayaan Manchester United, tetapi hubungan yang kurang harmonis dengan pemain utama menjadi salah satu penyebab ia akhirnya meninggalkan klub.

Cristiano Ronaldo menjadi salah satu pemain yang paling menonjol dalam perseteruan ini. Setelah kembali ke United dengan antusiasme besar, Ronaldo justru mengalami ketegangan dengan Ten Hag.

Keduanya mengalami perpecahan besar yang dimulai dari kritik Ronaldo terhadap kondisi klub dan gaya manajemen Ten Hag dalam wawancara eksklusif dengan Piers Morgan.

Ronaldo merasa Ten Hag tidak menghormatinya, sementara Ten Hag akhirnya mengatakan bahwa Ronaldo harus angkat kaki dari klub. Ronaldo kemudian pindah ke Al-Nassr di Liga Pro Saudi, mengakhiri masa keduanya bersama United.

Jadon Sancho, yang diboyong dengan biaya besar dari Borussia Dortmund, juga tidak luput dari konflik dengan Ten Hag. Sancho sempat dicadangkan dalam pertandingan melawan Arsenal akibat dinilai tampil buruk dalam sesi latihan.

Hal ini membuat Sancho marah dan membantah tuduhan Ten Hag secara terbuka di media sosial, dengan menyebut dirinya menjadi “kambing hitam.” Meskipun sempat kembali dan bermain untuk United, Sancho akhirnya dipinjamkan ke Chelsea.

Pemain muda Zidane Iqbal juga merasakan kerasnya disiplin Ten Hag. Dalam latihan pramusim 2022, Iqbal menerima teguran keras dari Ten Hag karena dinilai tidak mampu menjaga bola dengan baik. Akibatnya, Iqbal kehilangan peluang bermain dan akhirnya dijual ke FC Utrecht dengan biaya transfer yang tergolong murah.

Harry Maguire, yang memulai musim dengan optimisme tinggi, kemudian harus menghadapi kenyataan pahit setelah Ten Hag mencabut ban kapten dari lengannya.

Meskipun Maguire berusaha untuk bertahan dan menolak tawaran dari West Ham, Ten Hag tetap mengabaikannya dari tim utama. Situasi ini menjadi salah satu faktor yang membuat performa Maguire terganggu sepanjang musim.

Anthony Martial adalah pemain lain yang mengalami situasi sulit di bawah Ten Hag. Setelah mengalami cedera, Martial harus berlatih secara terpisah dan pada akhirnya meninggalkan klub setelah kontraknya habis. Kini, dia melanjutkan karier di AEK Athens.

Konflik juga terjadi dengan Marcus Rashford, yang meskipun tampil cemerlang pada musim pertamanya dengan mencetak 30 gol, tetap mendapat sanksi dari Ten Hag akibat keterlambatannya dalam menghadiri rapat tim. Kejadian ini membuat Rashford dicadangkan dalam laga melawan Wolves, meski akhirnya ia berhasil mencetak gol kemenangan.

David de Gea, yang telah lama menjadi andalan di bawah mistar gawang, juga tidak luput dari dampak kepemimpinan Ten Hag. Ten Hag secara terbuka mendatangkan Andre Onana sebagai pengganti De Gea, yang akhirnya pindah ke Fiorentina setelah kontraknya gagal diperpanjang oleh klub.