Site icon Gilabola.com

Evaluasi Ineos dan Masa Depan Ten Hag, Apakah Waktu Sang Manajer di Manchester United Segera Berakhir?

Erik ten Hag berteriak kepada pemainnya

Gilabola.comErik ten Hag kini menghadapi tekanan besar setelah penilaian yang dilakukan oleh jajaran pemilik baru Manchester United dari Ineos. Kehadiran Sir Jim Ratcliffe beserta timnya, termasuk Sir Dave Brailsford, Omar Berrada, Dan Ashworth, dan Jason Wilcox di Villa Park, menambah bobot penting pada pertemuan tertutup yang akan digelar pada hari Selasa mendatang.

Meskipun pertemuan ini telah dijadwalkan sejak lama, situasi Manchester United saat ini membuat pertemuan tersebut menjadi lebih krusial dan menentukan bagi masa depan klub, serta nasib Ten Hag sebagai manajer.

Ineos, yang sebelumnya telah melakukan penilaian pada staf Manchester United dan memberhentikan sekitar 250 orang, kini dihadapkan pada keputusan besar terkait manajer asal Belanda tersebut.

Meskipun sekitar tiga bulan yang lalu mereka memicu perpanjangan kontrak Ten Hag selama satu tahun dan memberikan dukungan penuh, beberapa pekan terakhir menunjukkan bahwa situasi di lapangan tidak membaik. Bahkan, Ratcliffe sendiri enggan memberikan dukungan secara langsung kepada Ten Hag, yang menambah ketidakpastian bagi posisinya.

Dalam keterangannya, Ten Hag menyatakan bahwa dia dan manajemen Ineos selalu berkomunikasi dengan terbuka dan transparan. Setiap hari, mereka berdiskusi tentang situasi klub dan perkembangan tim. Namun, di balik pernyataannya, Ten Hag menyadari bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah hasil nyata di lapangan.

Meskipun dia berusaha fokus pada clean sheet keempat musim ini setelah hasil imbang 0-0 melawan Aston Villa, hasil tersebut mungkin hanya memberi sedikit waktu bagi manajer yang telah menghabiskan Rp 12 Trilyun dalam beberapa bursa transfer terakhir.

Performa United di berbagai kompetisi menunjukkan tren penurunan yang signifikan. Lima pertandingan terakhir tanpa kemenangan di semua ajang merupakan rekor terburuk mereka dalam lima tahun.

Di Premier League, mereka hanya mencetak sedikit gol dalam tiga pertandingan terakhir dan kini terdampar di posisi ke-14 klasemen. Mereka bahkan hanya sedikit lebih baik dari Southampton, salah satu tim terlemah di liga.

Di Liga Europa, Manchester United juga kesulitan dan berada di peringkat ke-21, jauh dari harapan Jim Ratcliffe ketika dia menginvestasikan hampir Rp 27 Trilyun untuk seperempat saham klub.

Salah satu kritik terbesar terhadap Ten Hag adalah penggunaan pemain yang dianggap tidak sesuai dengan harapan setelah pengeluaran besar-besaran. Jonny Evans, yang didatangkan secara gratis pada usia 36 tahun, dinilai sebagai pemain terbaik di laga melawan Aston Villa.

Mantan pemain United, Dimitar Berbatov, bahkan mengungkapkan bahwa pemain lain di lapangan seharusnya malu karena Evans, yang sudah berada di akhir kariernya, menjadi sosok paling menonjol di lapangan.

Ini menjadi sorotan bahwa pembelian besar-besaran Ten Hag, termasuk bek tengah seperti Lisandro Martinez, belum membuahkan hasil yang diharapkan. Matthijs de Ligt yang baru direkrut juga tidak memberi upgrade yang diharapkan.

Selain itu, pemain-pemain lain seperti Christian Eriksen, yang juga didatangkan secara bebas transfer, kini justru menjadi gelandang paling dapat diandalkan oleh United, meskipun dalam tiga musim terakhir klub telah mengeluarkan setidaknya Rp 1Trilyun untuk pemain di posisi tersebut.

Pemain yang didatangkan dengan biaya besar, seperti Antony dan Joshua Zirkzee, belum mampu memberikan kontribusi signifikan bagi tim, sehingga meningkatkan tekanan terhadap Ten Hag.

Di tengah semua ini, Ten Hag tetap berharap bahwa keputusan terkait masa depannya tidak akan diambil dalam waktu dekat. Meskipun dia telah meminta untuk dinilai di akhir musim, pertemuan dengan Ineos pada hari Selasa mungkin akan memberikan penilaian yang lebih awal.

Untuk sementara, memberikan sedikit waktu tambahan kepada Ten Hag mungkin dianggap lebih adil, terutama setelah karakter yang ditunjukkan oleh timnya di Villa Park. Namun, jika penilaian Ineos menunjukkan bahwa masalah struktural di sekeliling manajer juga berpengaruh, maka posisi Ten Hag bisa semakin terancam.

Exit mobile version