Gilabola.com – Membangun stadion baru yang sesuai ambisi Everton terbukti menjadi proyek penuh tantangan dan biaya besar. Hal serupa juga dialami David Moyes dalam upayanya membangun skuad baru untuk mewujudkan ambisi tersebut. Harapan Everton kini, seperti halnya Hill Dickinson Stadium, adalah semua kerja keras itu pada akhirnya terbayar.
Kondisi di sekitar klub terasa positif, tetapi situasi skuad menunjukkan cerita berbeda. Kepindahan ke markas modern – yang meski mendapat penolakan dari UNESCO, dianggap sebagai pengembangan terbaik di tepi Sungai Mersey dalam beberapa dekade – membawa semangat baru bagi para pendukung.
Tidak hanya itu, berakhirnya era Farhad Moshiri, stabilitas di bawah The Friedkin Group, kebangkitan performa di paruh kedua musim lalu, serta koneksi emosional Moyes dengan fans, semua menjadi tanda bahwa klub ini mulai bangkit. Namun, susunan pemain saat ini masih jauh dari ideal.
Target dan Realita di Bawah Moyes
Musim lalu, Everton mengoleksi 31 poin dari 19 laga bersama Moyes, peningkatan signifikan dari 17 poin di 19 pertandingan terakhir era Sean Dyche. Jika performa itu berlangsung sepanjang musim, Everton bisa finis di posisi kedelapan. Moyes menargetkan posisi tersebut sebagai standar minimum, dengan ambisi lolos ke kompetisi Eropa dan mengakhiri puasa gelar 30 tahun.
Namun, musim panas ini sembilan pemain tim utama hengkang, termasuk nama-nama berpengalaman di Premier League. Upaya mengganti mereka terkendala, dengan banyak target menolak karena absennya kompetisi Eropa dan catatan nyaris terdegradasi dalam beberapa musim terakhir. Bagi Moyes, sisa bursa transfer tidak boleh sepi — justru harus sibuk.
Pelatih: Kembalinya Sang Arsitek
Keputusan besar pertama The Friedkin Group sebagai pemilik baru Everton terbukti tepat. Saat Dyche dipecat Januari lalu, Everton hanya unggul satu poin dari zona degradasi. Moyes kembali setelah 12 tahun dan langsung memperbaiki performa di semua lini, mengamankan posisi dengan nyaman.
Meski kini berusia 62 tahun dan menerima penghargaan OBE pada Juni lalu, ambisi Moyes tak berkurang. Pengalamannya membangun tim, ditambah hubungan erat dengan fans, menjadikannya sosok ideal untuk memimpin rekonstruksi Everton.
Situasi di Luar Lapangan
Musim lalu ditandai perpisahan emosional dengan Goodison Park, markas selama 133 tahun. Kini, tim putra pindah ke Hill Dickinson Stadium di tepi Sungai Mersey, sementara tim putri akan menempati Goodison.
Stadion baru berkapasitas 52.888 ini menjadi titik awal segar dengan peluang komersial lebih besar. Tantangan ke depan adalah menjaga atmosfer intim dan tekanan khas Goodison di rumah baru.
Rekrutan Bintang: Thierno Barry
Sejauh ini, perekrutan paling mencolok adalah Thierno Barry, penyerang timnas Prancis U-21 yang diboyong dari Villarreal. Striker setinggi 1,96 meter ini bergabung ke Villarreal dari Basel musim lalu dan langsung mencetak 11 gol di La Liga, membantu tim finis kelima dan kembali ke Liga Champions.
Dengan usia 23 tahun pada Oktober mendatang, Barry direkrut dengan harga sekitar Rp581 miliar (£27 juta) dan masuk dalam rencana jangka panjang Everton.
Pemain Muda yang Berpotensi Naik Level
Gelandang muda Harrison Armstrong (18) menjadi prospek menarik. Lahir di Liverpool, ia mencatat debut Premier League musim lalu, tampil mengesankan di laga FA Cup, dan menandatangani kontrak jangka panjang pada Februari sebelum dipinjamkan ke Derby.
Ia juga menjalani debut internasional bersama Inggris U-18 dan menjadi kapten melawan Prancis pada Maret. Dengan dua assist dan 15 penampilan di Derby, Armstrong tampil tajam di pramusim.
Keputusan apakah ia dipinjamkan lagi atau masuk skuad utama akan bergantung pada pergerakan transfer.
Musim Penting untuk Séamus Coleman
Kapten Everton, Séamus Coleman, tak lagi perlu membuktikan apapun, namun bukan berarti ia akan melewati musim ini tanpa ambisi.
Cedera membatasi penampilannya menjadi hanya empat starter musim lalu, tetapi perannya di ruang ganti dan kemampuannya menjaga standar tim membuat Moyes memberinya kontrak tambahan 12 bulan.
Coleman memimpin tim di laga terakhir di Goodison Park dan berpeluang melakukan hal sama di laga pertama di Hill Dickinson Stadium, sambil berharap tetap berkontribusi di lapangan.