Gilabola.com – Berita mengejutkan datang dari Inggis saat Everton tiba-tiba dijatuhi hukuman pengurangan 10 poin yang langsung menyeret mereka ke zona degradasi klasemen Premier League.
Menurut laporan Sky Sports, itu adalah hukuman terberat yang pernah ada di Premier League dengan tim Merseysde didakwa pelanggaran aturan keuntungan dan keberlanjutan Premier League.
Laporan itu menyebut adanya beban terkait pembayaran bunga atas biaya pembangunan stadion baru klub dan Premier League menegaskan bahwa mereka akan memberikan hukuman yang fair atas setiap pelanggaran semacam ini.
Everton, sementara itu, mengatakan mereka terkejut dan kecewa dengan keputusan tersebut dan berjanji akan mengajukan banding, yang telah mereka konfirmasi di situs resmi mereka.
Klub yang berjuluk The Toffees itu menilai bahwa kekerasan dan beratnya sanksi yang dijatuhkan dengan pengurangan 10 poin mereka tidak mencerminkan bukti yang adil dan masuk akal.
Pengurangan 10 poin tersebut dilakukan oleh komisi independen yang menjerumuskan tim asuhan asuhan Sean Dyche keurutan ke-19 klasemen, dan itu merupakan yang terbesar dalam sejarah Premier League.
Klaim pihak Premier League bahwa Everton mengakui bahwa mereka melanggar aturan profitabilitas dan keberlanjutan liga (PSR) dalam sidang yang digelar selama lima hari, sehingga hukuman akhirnya dijatuhkan.
BACA: Everton Dihukum Pengurangan Poin, Berani Gak Liga Inggris Hukum Citizens dan The Blues?
Jadi, The Toffees dianggap memberikan laporan yang salah di mana mereka sebenarnya pada periode tertentu menderita kerugian mencapai Rp 2,4 Trilyun, yang di luar batas Premier League.
Menurut aturan, klub hanya boleh melebihi ambang batas maksimal Rp 2 Trilyun dalam hal kerugian untuk periode tertentu, dan Everton melebihi ambang batas yang diperbolehkan.
Namun yang menarik adalah, jika Everton yang hanya melakukan satu pelanggaran finansial saja sampai dihukum pengurangan 10 poin, lantas bagaimana dengan nasib Manchester City.
Inilah yang sekarang banyak ditanyakan para fans. Pihak Premier League mengaku bahwa mereka akan memberikan hukuman yang seadil-adilnya atas setiap klub yang melanggaran aturan finansial.
Namun sekarang, komitmen mereka dipertanyakan karena Manchester City, yang sebelumnya didakwa melakukan 115 pelanggaran finansial, sampai sekarang masih aman dari hukuman. Ada apa ini?
Maka nggak heran sampai banyak fans yang mulai negative thinking, apakah karena mereka adalah klub kaya, atau karena mereka klub besar sehingga Premier League merasa ‘eman’ untuk menghukum klub yang bisa mereka banggakan di level Eropa?