Gilabola.com – Everton dilaporkan tengah berada dalam pembicaraan lanjutan untuk membajak transfer winger muda Malick Fofana dari Lyon, yang sebelumnya juga diminati Liverpool dan Bayern Munchen.
Menurut pakar transfer Fabrizio Romano, Everton sudah masuk ke tahap pembicaraan lanjutan dengan Olympique Lyonnais terkait rencana perekrutan Malick Fofana pada bursa transfer musim panas ini.
Klub asal Merseyside itu telah menjalin kontak langsung dengan pihak Lyon dalam upaya memperkuat lini sayap mereka menjelang musim baru Premier League.
Pemain internasional Belgia berusia 20 tahun ini dianggap sebagai salah satu aset berharga Lyon, terlebih klub Ligue 1 itu kini berada dalam tekanan finansial pasca pencabutan sanksi degradasi oleh otoritas DNCG.
Situasi Finansial Lyon Memaksa Jual Pemain
Pemulihan status Lyon di Ligue 1 tidak datang tanpa syarat. DNCG meminta klub untuk menyeimbangkan neraca keuangan mereka, dan penjualan pemain menjadi jalan utama.
Malick Fofana, yang sudah menjadi incaran klub-klub top Eropa berkat performanya di Ligue 1 dan ajang kontinental, kini berada di pusat perhatian banyak klub — termasuk Everton.
Sebelumnya, Lyon bahkan telah menyepakati nilai transfer dengan Nottingham Forest. Namun, Fofana menolak pindah ke Forest, menandakan bahwa ia selektif dalam memilih klub berdasarkan proyek sepak bola, bukan semata-mata uang.
Kesepakatan Pribadi Masih Menjadi Kunci
Meskipun Everton sudah berbicara dengan pihak Lyon dan perwakilan Fofana, kesepakatan soal kontrak pribadi belum tercapai. Keinginan sang pemain untuk bergabung dengan Everton pun masih belum jelas. Liverpool dan Bayern Munchen terus memantau perkembangan, yang bisa kapan saja mengubah arah transfer ini.
Everton kini dihadapkan pada tantangan besar: meyakinkan Fofana bahwa proyek yang mereka tawarkan cukup menarik, terutama di tengah persaingan dari klub-klub elit Eropa lainnya.
Investasi Strategis atau Taruhan Berisiko?
Jika berhasil didatangkan, Fofana akan menjadi investasi jangka panjang sekaligus solusi instan untuk kebutuhan Everton di sektor sayap. Sejak kepergian Richarlison, The Toffees kehilangan kecepatan dan kreativitas dari lini lebar. Fofana dikenal mampu melewati lawan dan menembus garis pertahanan dengan gaya main yang dinamis.
Namun, pertanyaannya: apakah ia bisa beradaptasi dengan kerasnya Premier League? Pengalaman buruk dengan talenta muda seperti Moise Kean dan Jean-Philippe Gbamin membuat sebagian fans Everton berhati-hati. Tapi situasi Fofana tampaknya berbeda: ia menolak Forest, tanda bahwa ia mempertimbangkan proyek jangka panjang, bukan sekadar gaji besar.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah apakah David Moyes, manajer yang dikenal mengutamakan struktur dan kedisiplinan, mampu mengeluarkan potensi penuh dari Fofana yang lebih cocok bermain dalam sistem menyerang terbuka. Mungkin ini sinyal bahwa Everton ingin bertransformasi secara gaya main.
Jika negosiasi ini sukses, Everton bisa mendapatkan salah satu kesepakatan terbaik di musim panas. Tapi jika Fofana akhirnya memilih Liverpool atau Bayern, fans akan memaklumi — meski tetap menyayangkan kesempatan yang terlewatkan.