Gilabola.com – Menjelang penutupan tahap pertama bursa transfer musim panas, Manchester City mulai bergerak cepat. Klub asuhan Pep Guardiola ini dikabarkan telah mengajukan tawaran pertama untuk bintang muda Lyon, Rayan Cherki.
Informasi tersebut dilaporkan oleh Fabrizio Romano dalam laporannya untuk GiveMeSport, yang menyebut bahwa tawaran pertama City berada di bawah angka Rp 552 Miliar—jauh dari harga yang diinginkan oleh pihak Lyon.
Cherki sendiri hanya menyisakan satu tahun kontrak di Lyon, dan hampir dipastikan akan meninggalkan klub Ligue 1 tersebut musim panas ini. Dia sempat dikaitkan dengan Liverpool, namun akhirnya memilih City sebagai pelabuhan berikutnya.
Statistiknya cukup mengesankan untuk pemain berusia 21 tahun dengan catatan 29 gol dan 45 assist dalam 159 pertandingan, total kontribusi golnya mencapai angka 74 G/A.
Musim lalu saja, dia mencetak 12 gol dan mengemas 20 assist di berbagai kompetisi. Potensi berkembangnya pun masih terbuka lebar. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa Cherki telah berbicara langsung dengan Guardiola untuk membahas proyek jangka panjang klub.
Meskipun tawaran awal City belum mencapai nilai yang diinginkan Lyon, transfer ini dianggap berada di jalur yang tepat. Proposal kedua yang lebih tinggi sedang dipersiapkan.
Cherki mungkin tidak akan masuk skuad untuk Piala Dunia Antarklub, namund ia digadang-gadang akan menjadi bagian dari masa depan lini serang City, bersama nama-nama seperti Erling Haaland dan Omar Marmoush.
United Buka Peluang Lepas Hojlund
Sementara itu, dari tim Manchester merah, berita seputar masa depan Rasmus Hojlund kembali mencuat. Fabrizio Romano menyatakan bahwa striker asal Denmark tersebut masih menjadi target utama Inter Milan, sebagaimana sudah diberitakan sejak Mei lalu.
Hojlund direkrut oleh Manchester United dari Atalanta pada musim panas 2023 dengan nilai mencapai Rp 1,6 Triliun. Namun sejauh ini, penampilannya belum memenuhi ekspektasi publik Old Trafford, terutama di kompetisi Liga Inggris.
Dalam 62 penampilan, dia hanya mencetak 14 gol dan mengemas dua assist—rata-rata satu gol setiap lima pertandingan, meski rekor golnya di Liga Europa jauh lebih baik.
United kini tengah mencari cara untuk memperkuat lini depan mereka. Salah satu jalan yang mungkin ditempuh adalah dengan menjual pemain, dan Hojlund menjadi salah satu opsi yang bisa dikorbankan.
Kembalinya sang pemain ke Serie A dinilai dapat membuka peluang baru bagi semua pihak, terutama karena tekanan sebagai ujung tombak di klub sebesar United terasa terlalu berat bagi pemain muda sepertinya.