Fans Manchester United Nilai Minimnya Menit Main Mainoo sebagai Pemborosan Bakat

Gilabola.com – Minimnya kesempatan bermain untuk Kobbie Mainoo kembali memicu kritik keras dari pendukung Manchester United, terutama menjelang bursa transfer Januari ketika opsi peminjaman mulai dibicarakan.

Pendukung menilai keputusan Ruben Amorim dianggap menghambat perkembangan sang gelandang muda, sementara kondisi skuad dinilai belum stabil dan peluang menit bermain dianggap sangat terbatas setelah tersingkir dari kompetisi Eropa dan Carabao Cup.

Mainoo baru mencatatkan 183 menit di Premier League musim ini. Amorim tetap menurunkan Bruno Fernandes dan Casemiro sebagai gelandang utama.

Mainoo sempat bermain 12 menit saat Manchester United menang 4-1 atas Wolves, tetapi menit tersebut dianggap tidak cukup untuk mengembangkan ritme kompetitifnya.

Dengan jadwal yang tidak padat, peluang rotasi dianggap makin sedikit. Situasi ini memicu kekhawatiran bahwa peluang Mainoo menembus skuad Inggris untuk Piala Dunia akan semakin mengecil.

Pendukung juga menyebut kondisi ini berbeda dengan tradisi klub yang selama ini dikenal memberi ruang bagi pemain akademi. Mereka menilai pemain muda seperti Mainoo seharusnya menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar pelapis.

Respons Amorim yang Dinilai Tidak Mendukung

Dalam konferensi pers sebelum laga melawan Wolves, Amorim menyatakan bahwa status Mainoo di tim nasional tidak menjadi alasan baginya untuk memberikan menit bermain. Dia menegaskan bahwa keputusan tetap berada di tangannya, meski banyak suara meminta Mainoo diberi kesempatan.

Pernyataan itu langsung memancing reaksi di kolom komentar Manchester Evening News. Pendukung menilai Amorim seharusnya lebih terbuka terhadap potensi pemain muda, terutama saat performa tim masih belum stabil.

Komentar-komentar dari para pendukung menunjukkan ketidakpuasan yang semakin menguat. Mereka merasa Amorim terlalu cepat menyalahkan pemain ketika hasil buruk datang, alih-alih mengevaluasi pendekatan taktikalnya sendiri.

Sebagian pendukung bahkan menyebut sikap Amorim sebagai pemborosan bakat. Ada yang menyebut karier pemain muda dapat rusak bila tidak diberi kepercayaan. Beberapa merasa Mainoo akan berkembang jauh lebih baik bila pindah.

Komentar lain menyoroti bahwa sulit menilai kualitas Mainoo karena dia hanya mendapat menit bermain yang sangat sedikit. Mereka mempertanyakan bagaimana seorang pemain bisa berkembang bila hanya dimainkan “secara sepintas”.

Ada pula pendukung yang menilai persoalan tidak hanya soal Mainoo. Mereka mengekspresikan ketidakpuasan lebih luas terhadap konsistensi Manchester United di bawah asuhan Amorim.

Sebagian bahkan menilai bahwa masalah klub berada pada struktur permainan yang tidak kunjung stabil. Mereka mempersoalkan strategi yang dianggap kaku sehingga tidak memberikan ruang bagi pemain muda untuk terlibat.

Di sisi lain, sebagian kecil pendukung menganggap bahwa performa Mainoo memang belum cukup meyakinkan. Mereka berpendapat bahwa latihan harian mungkin menjadi alasan tidak diberinya kesempatan lebih.

Diskusi di antara pendukung kemudian berkembang menjadi perdebatan tentang filosofi tim. Ada yang menilai sistem harus dibuat mengikuti pemain terbaik, sementara yang lain menilai pemain yang tidak cocok dengan sistem akan tersisih.

Situasi ini membuat masa depan Mainoo menjadi bahan pembicaraan yang luas. Dengan jendela transfer Januari semakin dekat, opsi peminjaman dianggap sebagai langkah paling realistis untuk menghindari stagnasi karier.

Pendapat Kami

Situasi Mainoo menunjukkan adanya jarak antara ekspektasi pendukung dan pendekatan Amorim dalam membangun tim. Jika Manchester United ingin menjaga reputasinya dalam pengembangan pemain muda, keputusan soal masa depan Mainoo perlu dipertimbangkan secara serius sebelum Januari.

SebelumnyaInter Milan Siap-siap Melihat Lautaro Martinez Kembali Didekati Blaugrana
SelanjutnyaMU, City, atau The Reds? Antoine Semenyo Sudah Tentukan Mana Calon Klub Barunya!