Gilabola.com – Manchester United dan Tottenham Hotspur akan bentrok dalam final Liga Europa 2025 pada 21 Mei mendatang. Dua raksasa Inggris yang tengah terseok di liga domestik kini punya kesempatan untuk menyelamatkan musim mereka di panggung Eropa.
Manchester United dan Tottenham Hotspur akan memanaskan Bilbao dalam final Liga Europa yang sepenuhnya bertajuk “all-English”. United asuhan Ruben Amorim tampil gemilang dengan melumat Athletic Bilbao 7-1 secara agregat, sementara Spurs sukses mengatasi Bodo/Glimt dari Norwegia dengan total skor 5-1.
Final ini akan menjadi final Eropa keenam yang mempertemukan dua klub Inggris, dan yang ketiga melibatkan Tottenham. Baik United maupun Spurs sama-sama mengincar pembuktian, karena musim domestik mereka jauh dari kata memuaskan. Meski saat ini menempati posisi ke-15 dan 16 di Premier League, keduanya kini punya satu laga untuk menyelamatkan musim.
Pengalaman United atau Dominasi Spurs Musim Ini?
Tottenham telah mengalahkan Manchester United sebanyak tiga kali musim ini: 3-0 di Old Trafford, 1-0 di kandang, dan 4-3 di Piala Liga. Statistik tersebut jelas memberi keunggulan psikologis bagi pasukan Ange Postecoglou. Namun pelatih United Ruben Amorim menolak menyerah.
“Secara probabilitas, kecil kemungkinan sebuah tim bisa kalah empat kali dari lawan yang sama dalam satu musim,” kata Amorim.
Legenda Spurs, Glenn Hoddle, juga mengingatkan bahwa kemenangan keempat tidak akan mudah diraih: “Mengalahkan tim Premier League empat kali dalam semusim sangat sulit.”
Di sisi lain, mantan gelandang United Paul Scholes tetap optimis dengan sejarah klubnya.
“United tahu caranya menang di Eropa, sementara Tottenham tidak,” ujarnya.
United terakhir kali menjuarai Liga Europa pada 2016-17 di bawah Jose Mourinho, dan kini punya kesempatan untuk mengulang kesuksesan tersebut.
Tiket Liga Champions dan Final yang Bikin Geger
Pemenang final ini otomatis akan mendapatkan satu tempat di Liga Champions musim depan—sebuah penyelamat besar bagi United maupun Spurs yang jauh tertinggal dari posisi lima besar di Premier League.
“Siapa peduli kami sedang kesulitan di liga?” ucap Postecoglou dengan lantang. “Kami berhak berada di final dan akan mengambil gambarnya nanti.”
Data Opta memperkirakan laga akan berjalan sangat ketat. Model probabilitas mereka memberikan peluang 50,7% bagi United dan 49,3% untuk Spurs—membuat duel ini betul-betul setara di atas kertas.
Fakta menarik, siapa pun yang menang akan menjadi tim dengan peringkat domestik terendah yang berhasil menjuarai Liga Europa sejak kompetisi ini dirombak pada 2009-10. Sevilla yang menempati posisi ke-12 saat juara di tahun 2023 sebelumnya memegang rekor tersebut.
Musim ini juga menandai perubahan besar dalam format UEFA, di mana tim-tim yang gugur di fase grup Liga Champions tak lagi “turun kasta” ke Liga Europa. Hal ini dinilai turut membuka jalan bagi tim-tim seperti United dan Spurs untuk melaju hingga ke final.