Final Piala FA: Kesempatan Terakhir Crystal Palace Sebelum Ditinggal Para Bintangnya!

Gilabola.com – Crystal Palace hanya berjarak 90 menit dari sejarah: trofi besar pertama klub dan tiket ke Eropa. Namun, apa pun hasil laga final Piala FA melawan Manchester City di Wembley akhir pekan ini, kenyataan pahit soal masa depan klub sudah mengintai di depan mata.

Dengan ketidakpastian di level manajemen dan kemungkinan kepergian pemain kunci serta pelatih utama mereka, final ini terasa seperti akhir sebuah era, bukan awal yang baru.

Trofi atau Tidak, Penjualan Besar Tetap Menghantui

Musim panas lalu, Michael Olise dijual ke Bayern Munich senilai £50 juta, namun Palace berhasil mempertahankan pemain-pemain top lainnya seperti Dean Henderson, Marc Guehi, Adam Wharton, Eberechi Eze, dan top skor klub Jean-Philippe Mateta.

Namun dengan kebutuhan membiayai pembangunan tribun utama baru, penjualan besar musim panas ini tampaknya tak terhindarkan. Eze memiliki klausul pelepasan sebesar £67 juta, sementara Guehi yang kontraknya hanya tersisa setahun, belum menunjukkan tanda-tanda memperpanjang.

Gelandang bertahan Adam Wharton bahkan disebut-sebut sebagai pemain yang akan meningkatkan kualitas Liverpool atau Manchester City, dan diprediksi akan jadi target panas bursa transfer.

Ketenangan Glasner di Tengah Badai

Namun di tengah ancaman eksodus ini, pelatih Oliver Glasner tetap tampil tenang. Pelatih asal Austria itu menghadapi delapan laga pembuka Premier League musim ini tanpa kemenangan dan tetap mampu menjaga fokus tim yang sempat berada di zona degradasi.

Glasner bahkan menggunakan isu transfer sebagai bahan bakar semangat tim. “Hanya ada tiga, empat, lima klub yang tidak perlu menjual pemain. Kami bukan salah satunya,” katanya.

“Semua pemain punya kontrak. Dan pada akhirnya, ini soal keputusan pemain dan klub. Tidak ada yang menunjukkan bahwa mereka sedang memikirkan masa depannya. Mereka tahu semakin baik mereka tampil, semakin besar tawaran yang datang.”

Glasner juga menegaskan bahwa jika pemain ingin hengkang, klub tak bisa menahannya: “Kami tidak bisa mengunci mereka di ruang ganti.”

Potensi Perpisahan yang Manis

Kemenangan atas Manchester City — yang tidak setangguh musim-musim sebelumnya — bisa menjadi perpisahan indah bagi beberapa nama besar.

Mantan pemain Palace, Jason Puncheon, menyebut Wharton sebagai kunci dalam laga final nanti: “Dia pemain luar biasa. Klub-klub top pasti sedang mengincarnya.”

Glasner sendiri juga menarik perhatian klub-klub besar. Bayern Munich dilaporkan memasukkannya dalam daftar kandidat pelatih baru mereka bersama Cesc Fabregas. Dengan kontrak yang tinggal setahun, FA Cup bisa menjadi panggung terakhir Glasner bersama Palace.

“Saya tidak terburu-buru. Klub juga tidak,” ujar Glasner. “Fokus kami sekarang hanya pada pertandingan yang tersisa. Saya tidak bisa menuntut fokus 100% dari pemain jika saya sendiri tidak menjadi contoh.”

Drama di Luar Lapangan

Di luar lapangan, saham klub juga tengah diperebutkan. John Textor, pemilik saham 45%, ingin menambah kepemilikan, namun bos New York Jets, Woody Johnson, juga tertarik untuk masuk. Ia bahkan hadir di Selhurst Park saat Palace menjamu Nottingham Forest, sebagai tamu dari pemilik bersama Steve Parish.

Palace kalah di dua final Piala FA sebelumnya, keduanya dari Manchester United, pada 1990 dan 2016. Tapi kini, City bukan tim sekuat sebelumnya, dan Palace punya peluang nyata untuk membuat sejarah.

Jika menang, ini bukan hanya trofi, tetapi juga simbol perjuangan terakhir dari era penuh bakat yang mungkin akan berakhir musim panas ini.