Gilabola.com – Drama di bawah mistar Manchester United kembali jadi perbincangan setelah hasil imbang 2-2 melawan Lyon di leg pertama perempat final Liga Europa pada Jumat (11/4) dini hari WIB.
Andre Onana menjadi sorotan, bukan hanya karena performanya yang goyah di laga itu, tetapi juga karena kontroversi yang mendahului pertandingan, termasuk perseteruannya dengan Nemanja Matic.
Dalam laga yang berlangsung sengit, dua kesalahan dari sang penjaga gawang disebut berperan besar dalam hasil akhir. Gol pertama Lyon datang dari Thiago Almada lewat tendangan bebas yang berhasil menembus gawang tanpa sempat disentuh Onana.
Menjelang turun minum, Leny Yoro sempat menyamakan kedudukan lewat sundulan yang menghidupkan asa United. Joshua Zirkzee kemudian mencetak gol kedua di menit ke-88 yang seolah akan jadi penentu kemenangan.
Namun, di menit ke-95, Onana kembali melakukan kesalahan saat gagal mengamankan bola tembakan, memberi ruang bagi Rayan Cherki untuk mencetak gol penyeimbang bagi tuan rumah.
Pembelaan Amorim
Di tengah sorotan, pelatih United Ruben Amorim memilih untuk membela sang kiper. Dia menyampaikan bahwa fokus tim seharusnya segera beralih ke pertandingan liga berikutnya dan leg kedua melawan Lyon. Menurutnya, ketika satu pemain melakukan kesalahan, maka itu menjadi kesalahan seluruh tim.
Dia juga menegaskan bahwa pendekatan tim tidak berubah. latihan tetap dilakukan dengan serius, analisis pertandingan tetap berjalan, dan keputusan pemilihan sebelas pemain terbaik akan terus diupayakan untuk meraih kemenangan.
Namun, suara berbeda datang dari legenda klub, Paul Scholes. Dia menilai bahwa Onana seharusnya bisa tampil lebih baik, terutama dalam menghadapi tendangan bebas yang berujung gol pertama Lyon.
Dia merasa hasil imbang memang pantas karena Lyon bermain lebih baik dan menciptakan lebih banyak peluang. Meski demikian, menurutnya United masih berada di posisi yang menguntungkan karena akan bermain di kandang pada leg kedua.
Saatnya Culik Kiper Liverpool
Di tengah sorotan terhadap Onana, muncul wacana menarik dari sisi transfer. Media mengangkat kemungkinan bahwa Manchester United bisa mengincar penjaga gawang Liverpool, Caoimhín Kelleher.
Walaupun jarang tampil sebagai pilihan utama karena bersaing dengan Alisson Becker, Kelleher telah membuktikan kapasitasnya sebagai salah satu kiper tangguh di Liga Inggris. Penampilannya dalam beberapa laga saat Alisson cedera membuat banyak klub tertarik.
Kelleher saat ini terikat kontrak di Anfield hingga 2026, namun laporan pada Februari menyebutkan bahwa dia tidak ingin memperpanjang masa baktinya. Dia disebut ingin mencari klub baru demi jadi kiper utama.
Jika benar-benar ada minat dari Manchester United, maka Liverpool diyakini akan meminta harga tinggi, kemungkinan sekitar Rp 800 Miliar. Nilai ini dianggap masih masuk akal, mengingat usianya yang baru 26 tahun dan potensi jangka panjang yang dimiliki.
Menariknya, transfer langsung antara United dan Liverpool sangat jarang terjadi dalam enam dekade terakhir, sehingga wacana ini mencuri perhatian publik bola. Beberapa pendukung mungkin akan ragu karena asal klub Kelleher, namun keyakinannya bisa berubah jika sang kiper mampu tampil impresif di Old Trafford.
Di sisi lain, potensi kepergian Kelleher dari Anfield semakin terbuka setelah Giorgi Mamardashvili telah menyepakati kepindahan ke Liverpool, memperbesar kemungkinan persaingan di posisi penjaga gawang di Merseyside.