Gilabola.com – Duo legenda sepak bola Jerman, Bastian Schweinsteiger dan Philipp Lahm, kompak membela Florian Wirtz yang tengah kesulitan beradaptasi di Liverpool.
Gelandang muda itu dikritik keras setelah performa mengecewakannya sejak pindah dari Bayer Leverkusen, namun kedua mantan kapten tim nasional Jerman tersebut yakin Wirtz akan bangkit dan membuktikan kualitasnya di Premier League.
Wirtz didatangkan Liverpool dengan mahar hampir Rp 2,6 Triliun pada musim panas lalu, menjadikannya pemain termahal dalam sejarah Premier League. Ekspektasi tinggi langsung mengiringi kepindahan itu, namun penampilannya sejauh ini belum memenuhi harapan.
Dalam beberapa laga terakhir, pemain berusia 23 tahun itu gagal mencatatkan gol maupun assist. Kritik paling tajam datang dari Jamie Carragher, yang menilai kontribusinya minim saat Liverpool tumbang dari Galatasaray di Liga Champions.
Pelatih Arne Slot menanggapinya dengan menurunkan Wirtz dari bangku cadangan saat menghadapi Chelsea akhir pekan lalu. Dia masuk di babak kedua dan hampir memberi assist untuk Mohamed Salah, tetapi Liverpool tetap kalah 1-2 di Stamford Bridge.
Schweinsteiger: Butuh Waktu untuk Beradaptasi
Bastian Schweinsteiger, yang juga pernah pindah dari Bundesliga ke Premier League bersama Manchester United, menyebut bahwa Wirtz membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Dia menilai adaptasi di Inggris tidak mudah, apalagi bagi pemain muda dengan tekanan besar.
Saat berbicara di acara penghormatannya di German Football Hall of Fame, Schweinsteiger mengatakan bahwa setiap pemain yang pindah dari Jerman ke Inggris pasti menghadapi masa penyesuaian. Dia menilai Wirtz punya karakter dan kualitas luar biasa untuk melewati fase sulit itu.
Menurutnya, publik Jerman seharusnya bangga memiliki pemain seperti Wirtz yang berani mengambil tantangan besar di luar negeri dan tetap menunjukkan sikap profesional di tengah tekanan.
Dukungan serupa datang dari Philipp Lahm. Mantan kapten Bayern Munchen itu menilai bahwa kemampuan dan kecerdasan bermain Wirtz akan membuatnya sukses di Inggris dalam waktu dekat.
Lahm menyebut bahwa kualitas dan kelas sejati tidak akan pernah hilang, dan hal itu pasti berlaku bagi Wirtz. Dia menilai sang gelandang muda mampu membuat rekan setimnya tampil lebih baik berkat visi bermain dan kontrol bola yang brilian.
Menurut Lahm, performa Wirtz saat ini hanyalah bagian dari proses adaptasi alami yang dialami banyak pemain top Eropa ketika pertama kali bermain di Premier League.
Setelah jeda internasional Oktober ini, Liverpool akan menghadapi Manchester United. Pertandingan itu akan menjadi kesempatan besar bagi Wirtz untuk membungkam kritik dan membuktikan bahwa dirinya layak menjadi bagian dari proyek jangka panjang Arne Slot.
Banyak pihak percaya bahwa kepercayaan diri Wirtz akan kembali jika dia mampu tampil dominan dalam laga-laga besar seperti menghadapi rival abadi tersebut.
Secara statistik, ia masih belum berkontribusi langsung pada gol, tetapi perannya dalam membangun serangan dan mengatur tempo permainan mulai terlihat meningkat dari pekan ke pekan.
Liverpool sendiri diyakini masih menaruh kepercayaan penuh terhadap sang pemain. Klub memandang transfer Rp 2,6 Triliun tersebut sebagai investasi jangka panjang untuk regenerasi lini tengah mereka.