
Gilabola.com – Laga penuh tekanan antara West Ham di Premier League dan kemenangan 3-1 atas Newcastle justru menghadirkan nama baru yang mencuri perhatian publik.
Di tengah sorotan pada Lucas Paqueta, Jarrod Bowen, hingga solidnya pertahanan, muncul sosok muda yang disebut memiliki aura mirip Declan Rice – dan tampilannya di laga itu menjanjikan sebuah masa depan besar.
Kebangkitan West Ham & Panggung Untuk Sang Bintang Muda
West Ham akhirnya meraih kemenangan penting usai rentetan performa buruk, dengan skuat Nuno Espírito Santo tampil solid di hampir setiap lini. Kemenangan 3-1 atas Newcastle menghadirkan banyak kandidat man of the match, namun fokus publik tak hanya pada nama-nama besar.
Lucas Paqueta, yang sebelumnya sempat mendapat kritik, tampil menawan. Gol spektakulernya di menit ke-35 menjadi pemantik kebangkitan The Hammers, dan ia nyaris mencetak gol lebih cepat empat menit sebelumnya andai tidak dihalangi refleks kiper lawan.
Jarrod Bowen juga memainkan peran vital meski tidak menyumbang gol atau assist, termasuk peluang yang membentur tiang sesaat sebelum Newcastle mencetak gol pembuka melalui Jacob Murphy.
Di lini belakang, duet Max Kilman dan Jean-Clair Todibo tampil kokoh. Keduanya mencatat 16 sapuan, memenangkan 5 dari 7 duel, dan hanya sekali dilewati lawan, menunjukkan ketangguhan yang selama ini jarang terlihat musim ini.
Namun di antara semua nama itu, sorotan akhirnya jatuh pada satu pemain akademi yang tampil sebagai kejutan besar.
Freddie Potts: Aura Declan Rice dari Barking
Freddie Potts, pemain akademi yang menjalani debut starter kompetitifnya untuk West Ham pada laga tersebut, benar-benar menjawab kepercayaan sang pelatih. Di usia 22 tahun, ia menunjukkan kombinasi energi, teknik, dan kedewasaan dalam permainan yang membuat banyak pihak terkesan.
Dalam 90 menit penampilannya, Potts mencatat:
- 2 umpan kunci
- 2 umpan silang sukses
- 33 dari 39 operan tepat sasaran
- 57 sentuhan
- 66% tekel sukses
- 6 sapuan
- 75% kemenangan duel darat
Performa itu menggambarkan tipe pemain gelandang serba bisa: mampu merebut bola, membawanya maju, dan mengambil keputusan tepat dalam momen krusial. Bahkan ia hampir menutup penampilan gemilangnya dengan gol, hanya terhalang ukuran sepatu yang sedikit lebih besar dalam momen peluangnya.
Tak heran jika banyak yang langsung membandingkan aura dan gaya bermainnya dengan Declan Rice. Seorang kreator konten bahkan menyebut Potts memiliki “aura mirip Rice ketika pertama kali muncul”, memuji kepercayaan diri dan kemampuannya menciptakan ruang dan waktu saat menguasai bola.
Jurnalis Dan Woffenden juga menyoroti kedekatan Potts dengan identitas klub, menyebut ia “mengerti apa arti mengenakan seragam ini” – sebuah sentuhan emosional yang dulu juga membuat Rice begitu dicintai fan West Ham.
Masa Depan Cerah, Harga Tinggi Menanti
Jika West Ham berhasil mempertahankan Potts, mereka bisa memiliki gelandang masa depan yang membangun era baru. Namun, jika sejarah terulang seperti saat melepas Rice, Potts berpotensi menjadi aset mahal berikutnya dari akademi klub.
Untuk saat ini, satu hal yang jelas: debut starter-nya bukan kebetulan, dan publik London Timur kini punya alasan baru untuk bersemangat menatap masa depan.
