Site icon Gilabola.com

Gaji Fantastis Menanti, Bruno Fernandes Menuju Arab Saudi?

Bruno Fernandes kapten Manchester United

Gilabola.com – Masa depan Bruno Fernandes di Manchester United kembali menjadi sorotan. Klub Arab Saudi, Al-Ittihad, disebut telah mengambil keputusan penting terkait kemungkinan merekrut kapten Setan Merah tersebut pada bursa transfer mendatang.

Meski tampil konsisten dan menjadi figur sentral di United musim ini, posisi Fernandes ternyata tidak sepenuhnya aman. Ketertarikan serius dari Arab Saudi, yang sempat menguat musim panas lalu, kembali mencuat dan kini melibatkan Al-Ittihad sebagai kandidat terkuat.

Masa Depan Fernandes di Old Trafford Tak Lagi Pasti

Bruno Fernandes masih menjalani musim impresif bersama Manchester United. Di tengah performa tim yang naik-turun pada musim 2024/2025, gelandang asal Portugal itu tetap mampu mencatatkan 19 gol dan 19 assist, sekaligus menyabet dua penghargaan internal: Player of the Season dan Players’ Player of the Season.

Namun, di balik kontribusi besarnya, masa depan Fernandes justru dipenuhi tanda tanya. Pada musim panas lalu, ia hampir meninggalkan Old Trafford setelah menerima tawaran luar biasa dari Al-Hilal. Klub Saudi tersebut bahkan siap menggelontorkan dana besar untuk memboyongnya.

Al-Hilal kala itu menawarkan kontrak berdurasi tiga tahun dengan gaji pokok sekitar £700 ribu per pekan atau setara Rp14,3 miliar per minggu, yang bisa bernilai total sekitar £65 juta per musim (±Rp1,33 triliun) jika termasuk bonus dan uang tanda tangan. Mereka juga siap mengajukan proposal transfer lebih dari £100 juta (±Rp2,04 triliun) kepada United.

Pernyataan Kontroversial dan Rencana Perombakan United

Situasi semakin rumit setelah komentar Fernandes belakangan ini mencuat ke publik. Ia menyebut bahwa pihak klub sebenarnya ingin melepasnya, namun tidak cukup berani menyampaikan keinginan tersebut secara langsung.

Manchester United sendiri menegaskan bahwa Fernandes masih menjadi bagian penting dari rencana klub. Namun, rencana perombakan lini tengah yang sedang disiapkan membuka peluang hengkangnya sang kapten, terlebih mengingat usianya yang kini telah menginjak 31 tahun.

Ketertarikan dari Arab Saudi pun tak pernah benar-benar mereda.

Al-Ittihad Masuk dan Ambil Sikap Tegas

Menurut laporan Daily Mail, Al-Ittihad tetap memantau situasi Fernandes setelah gagal merekrutnya musim panas lalu. Klub yang juga berada di bawah naungan Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi itu kini siap melangkah lebih jauh.

Namun, ada satu syarat utama: Fernandes harus terlebih dahulu memberi sinyal bahwa ia terbuka untuk pindah ke Liga Pro Saudi.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa meski Al-Hilal dan Al-Nassr memimpin perburuan musim lalu, Al-Ittihad diam-diam juga melakukan pembicaraan dengan pihak yang dekat dengan Fernandes. Bahkan, saudara kandung Karim Benzema disebut menjadi figur penting dalam upaya Al-Ittihad tersebut.

Harga Transfer Lebih Realistis, Tawaran Gaji Tetap Fantastis

Sumber yang dekat dengan negosiasi mengungkapkan bahwa nilai transfer Fernandes diyakini tidak setinggi yang sebelumnya diberitakan. Al-Ittihad menilai angka £65–70 juta (sekitar Rp1,33–1,43 triliun) sudah cukup untuk membuka pintu negosiasi dengan United, jauh di bawah estimasi awal £100 juta.

Untuk sang pemain, Al-Ittihad siap menawarkan kontrak bernilai sekitar £26–27 juta per tahun, atau setara Rp530–550 miliar per musim, apabila Fernandes menunjukkan minat serius bermain di Arab Saudi.

Penolakan dari Al-Hilal musim lalu tidak membuat Al-Ittihad mundur. Mereka kini berada “dalam antrean terdepan” untuk mencoba kembali merekrut sang kapten United.

Fokus Jangka Pendek: Aston Villa Menanti

Sementara spekulasi terus berkembang, Fernandes tetap akan memimpin Manchester United dalam laga berikutnya. Ia dan rekan-rekannya dijadwalkan bertandang ke markas Aston Villa pada Sabtu mendatang, di tengah atmosfer ketidakpastian terkait masa depannya.

Pandangan Kami

Situasi Bruno Fernandes mencerminkan dilema klasik Manchester United dalam beberapa tahun terakhir: mempertahankan pemain kunci atau mengorbankannya demi restrukturisasi skuad. Dengan usia yang tak lagi muda dan nilai pasar yang masih sangat tinggi, menjual Fernandes bisa menjadi keputusan rasional dari sisi finansial—namun berisiko besar secara teknis.

Bagi Fernandes sendiri, tawaran dari Al-Ittihad jelas sulit diabaikan. Nilai kontrak yang fantastis dan peran sentral yang dijanjikan bisa menjadi godaan serius. Pertanyaannya kini bukan soal uang, melainkan ambisi. Apakah ia masih ingin menjadi pusat proyek kebangkitan United, atau memilih tantangan baru dengan imbalan terbesar dalam kariernya? Jawabannya mungkin akan menentukan arah Setan Merah musim depan.

Exit mobile version