Gilabola.com – Memasuki periode Tahun Baru dan mendekati separuh musim Premier League 2025/26, satu kesimpulan mulai terlihat jelas: tidak semua transfer mahal otomatis sukses, dan beberapa rekrutan justru tampil jauh melampaui ekspektasi. Granit Xhaka muncul sebagai transfer paling berdampak sejauh musim berjalan, disusul Martin Zubimendi yang mengubah wajah lini tengah Arsenal, serta sejumlah nama lain yang membuktikan bahwa kualitas lebih penting daripada harga.
Musim panas lalu, klub-klub Premier League kembali menghabiskan dana luar biasa, dengan total belanja menembus Rp60 triliun (£3 miliar / $4 miliar), memecahkan rekor sebelumnya. Liverpool menjadi sorotan dengan memecahkan rekor transfer Inggris dua kali, namun sejauh ini bukan selalu pembelian termahal yang paling bersinar.
Berikut peringkat 10 transfer terbaik Premier League 2025/26 sejauh ini.
10. Rayan Cherki (Manchester City – Rp710 miliar / £37 juta)
Cedera dan rotasi ala Pep Guardiola sempat menghambat awal musim Rayan Cherki. Namun setiap kali mendapat menit bermain, gelandang kreatif Prancis ini selalu meninggalkan kesan.
Dengan enam assist liga dan rasio peluang per 90 menit terbaik di Premier League, Cherki perlahan membuktikan bahwa sentuhan magisnya adalah aset jangka panjang bagi Manchester City.
9. Hugo Ekitike (Liverpool – Rp1,5 triliun / £79 juta)
Di tengah musim Liverpool yang jauh dari kata ideal, Hugo Ekitike justru menjadi titik terang. Penyerang asal Prancis ini memikul beban gol secara konsisten, bahkan ketika Florian Wirtz dan Alexander Isak masih kesulitan beradaptasi.
Ekitike telah mencetak delapan gol liga, hanya kalah dari Erling Haaland dan Igor Thiago. Kontribusinya membuat Liverpool setidaknya tetap kompetitif, meski peluang mempertahankan gelar kian menipis.
8. Nordi Mukiele (Sunderland – Rp230 miliar / £12 juta)
Salah satu transfer paling menguntungkan musim ini. Nordi Mukiele tampil solid di lini belakang Sunderland, unggul dalam duel udara, tekel, dan sapuan.
Tak hanya bertahan, Mukiele juga mencetak gol penting kontra Wolves dan memberi assist krusial saat menahan Arsenal. Dengan harga Rp230 miliar, ia pantas disebut bargain musim panas.
7. Jordan Henderson (Brentford – Gratis)
Banyak yang meragukan keputusan Brentford merekrut Jordan Henderson. Namun di usia 35 tahun, eks kapten Liverpool itu justru menjadi figur sentral di ruang ganti dan di lapangan.
Henderson membantu menstabilkan tim pasca kepergian Christian Norgaard, Bryan Mbeumo, dan Yoane Wissa. Kontribusinya bukan hanya soal kepemimpinan, tetapi juga satu gol dan tiga assist sejauh ini.
6. Kiernan Dewsbury-Hall (Everton – Rp540 miliar / £28 juta)
Dewsbury-Hall terlihat seperti pemain lama Everton, bukan rekrutan baru. Mengisi peran Abdoulaye Doucoure, ia langsung menjadi motor kreativitas di lini tengah.
Momen terbaiknya datang di Old Trafford, ketika gol solonya memastikan kemenangan langka Everton meski bermain dengan 10 pemain. Performa ini membuka peluangnya kembali ke Timnas Inggris.
5. Nick Woltemade (Newcastle – Rp1,3 triliun / £69 juta)
Datang sebagai pengganti Alexander Isak, Nick Woltemade langsung menjadi idola baru di St James’ Park. Penyerang jangkung asal Jerman ini mencetak empat gol dari lima laga awal.
Kemampuan menahan bola dan melibatkan rekan setim membuat Newcastle nyaris tak merindukan Isak. Satu-satunya noda hanyalah gol bunuh diri di derby Wear–Tyne.
4. Robin Roefs (Sunderland – Rp180 miliar / £9,5 juta)
Sementara klub-klub besar sibuk belanja kiper mahal, Sunderland justru menemukan permata. Robin Roefs mencatat 59 penyelamatan dengan rasio sukses hampir 80%.
Penampilan impresifnya menjadi fondasi kebangkitan Sunderland ke papan atas dan menjadikannya salah satu transfer paling cerdas musim ini.
3. Malick Thiaw (Newcastle – Rp660 miliar / £35 juta)
Sempat dicibir sebagai pembelian panik, Malick Thiaw kini menjadi pilar pertahanan Newcastle. Bek asal Jerman itu dominan di udara, tenang saat build-up, dan bahkan mencetak dua gol ke gawang Everton.
Tak heran jika Newcastle kini memiliki salah satu pertahanan terbaik liga berdasarkan expected goals conceded.
2. Martin Zubimendi (Arsenal – Rp1,1 triliun / £60 juta)
Statistik Martin Zubimendi mungkin tak mencolok, tetapi dampaknya luar biasa. Ia memungkinkan Declan Rice berkembang sebagai gelandang box-to-box, bukan sekadar pemutus serangan.
Duet ini menjadi kunci konsistensi Arsenal yang kini melaju mantap menuju gelar Premier League.
1. Granit Xhaka (Sunderland – Rp320 miliar / £17 juta)
Tak ada yang menandingi dampak Granit Xhaka musim ini. Di usia 33 tahun, ia menjadi pemimpin mutlak Sunderland, memimpin hampir semua metrik penting: assist, peluang tercipta, duel dimenangkan, hingga jarak tempuh.
Jika Sunderland benar-benar finis di papan atas atau bahkan lolos ke Eropa, nama Xhaka akan tercatat sebagai faktor penentu.
Opini Kami
Daftar ini menegaskan satu hal penting: strategi rekrutmen cerdas masih bisa mengalahkan belanja brutal. Sunderland menjadi contoh nyata bagaimana kombinasi pengalaman, karakter, dan harga masuk akal bisa menghasilkan dampak besar.
Granit Xhaka dan Jordan Henderson membuktikan bahwa usia bukan penghalang jika ditempatkan dalam sistem yang tepat. Sementara itu, Zubimendi dan Cherki menunjukkan bahwa pemain dengan kecerdasan taktis bisa mengubah arah musim tanpa harus selalu mencetak gol. Premier League 2025/26 sejauh ini adalah pelajaran mahal—bahwa transfer terbaik bukan selalu yang termahal.

