Site icon Gilabola.com

Guardiola Makin Pusing Lihat Jadwal Man City Yang Juga Harus Hadapi Los Blancos!

Pep Guardiola manajer Manchester City

Gilabola.com – Pep Guardiola mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap jadwal pertandingan Manchester City di bulan Februari setelah timnya harus menghadapi Real Madrid dalam playoff Liga Champions.

Gagal lolos otomatis ke babak 16 besar membuat City harus melawan juara bertahan untuk mengamankan tempat di fase gugur. Leg pertama akan dimainkan di Etihad Stadium pada 11 atau 12 Februari, sebelum City bertandang ke Santiago Bernabéu pada 18 atau 19 Februari.

Ini menjadi musim keempat berturut-turut di mana City harus menghadapi Real Madrid di Liga Champions. Selain itu, City juga menghadapi Arsenal, Newcastle, Liverpool, Tottenham, dan Leyton Orient (Piala FA), sehingga mereka harus memainkan tujuh pertandingan hanya dalam 21 hari.

“Jadwalnya memang seperti ini,” ujar Guardiola. “Di Premier League, semua tim harus menghadapi semua lawan. Tapi yang biasanya terjadi adalah tim-tim yang bermain di Eropa mendapatkan jadwal yang lebih berat. Bermain melawan Real Madrid itu sulit, tapi yang jadi masalah adalah pertandingan melawan Newcastle di tengah-tengahnya.”

Dengan nada sarkastik, Guardiola menambahkan:

“Mereka (penyusun jadwal) selalu begitu baik hati dalam menyusun kalender pertandingan, sudah bertahun-tahun terjadi seperti ini.”

Keluhan yang Sudah Lama Diutarakan

Guardiola sebelumnya telah beberapa kali menyuarakan agar tim-tim Inggris yang bermain di Eropa diberi waktu istirahat lebih panjang dalam jadwal domestik. Namun, di musim kesembilannya sebagai pelatih City, ia tampaknya sudah mulai pasrah dengan situasi tersebut.

“Kalian masih menanyakan hal ini? Jangan membuat saya mengatakan sesuatu yang tidak pantas,” ujar Guardiola ketika kembali ditanya soal jadwal padat timnya.

“Saya tidak mengeluh, karena kami tetap meraih sukses besar dengan jadwal seperti ini. Kami memenangkan treble dan quadruple dengan cara ini. Jika kami bertahan, berarti kami cukup bagus. Jika tidak, berarti lawan lebih baik.”

Guardiola juga mengingat bagaimana Sir Alex Ferguson, José Mourinho, dan Arsène Wenger pernah mengeluhkan hal yang sama selama mereka berkarier di Inggris.

“Ini sudah berlangsung selama sembilan tahun. Apakah kalian pikir ini akan berubah? Yang menentukan jadwal adalah pemegang hak siar, bukan saya.”

Ia juga menyoroti bagaimana liga-liga lain seperti Portugal dan Prancis memberikan waktu istirahat tambahan bagi tim-tim mereka yang berlaga di Liga Champions.

“Di Portugal dan Prancis, mereka bermain pada Jumat sebelum pertandingan Liga Champions agar punya satu hari tambahan untuk istirahat. Tapi di sini tidak demikian. Itu bukan masalah, kami sudah tahu sejak lama bagaimana jadwalnya akan dibuat.”

Konsekuensi dari Hasil Drawing Liga Champions

Guardiola mengakui bahwa City sendiri yang menyebabkan situasi ini, karena mereka hanya memenangkan tiga dari delapan pertandingan di fase grup Liga Champions. City hanya finis di peringkat 22 dari 36 tim, sehingga harus menjalani babak playoff.

“Kami senang karena di menit ke-55 atau 60 saat melawan Club Brugge, kami sebenarnya sudah hampir tersingkir dari Liga Champions,” katanya. “Kami bisa saja berada di delapan besar, tetapi kami tidak cukup bagus dan tidak pantas mendapatkannya.”

Kini, City harus menghadapi tantangan berat melawan Real Madrid, dengan waktu istirahat yang sangat singkat antara satu pertandingan ke pertandingan lainnya.

“Hasil undiannya bisa saja lebih baik, tapi inilah yang kami dapatkan. Real Madrid sangat sulit dikalahkan, dan kami akan bermain dengan jeda istirahat hanya dua atau tiga hari.”

Guardiola juga menyoroti bagaimana timnya harus beradaptasi dengan jadwal ketat setiap musim, termasuk minimnya waktu istirahat antara satu musim ke musim berikutnya.

“Yang selalu saya khawatirkan adalah mendapatkan lebih banyak waktu istirahat antar musim, tapi itu juga tidak pernah terjadi. Tapi ya, tidak masalah. Kami sudah terbiasa menghadapinya.”

Exit mobile version