Gila Bola – Manchester City baru saja mengalami salah satu pukulan terbesar di Premier League musim ini. Kekalahan telak 0-4 di kandang sendiri melawan Tottenham Hotspur menjadi tanda bahwa tim asuhan Pep Guardiola sedang menghadapi masa sulit.
Kekalahan ini sekaligus mengakhiri rekor 52 pertandingan tak terkalahkan mereka di Stadion Etihad dalam semua kompetisi sejak November 2022, serta kekalahan kelima beruntun di semua kompetiis.
Tottenham, di bawah kepemimpinan yang solid, tampil cemerlang lewat dua gol dari James Maddison, ditambah masing-masing satu gol dari Pedro Porro dan Brennan Johnson.
Hasil ini tak hanya mengejutkan fans City tetapi juga membuat Guardiola harus mengevaluasi timnya yang kini telah menelan lima kekalahan berturut-turut di semua kompetisi, sebuah situasi yang belum pernah dialaminya sepanjang karier kepelatihannya.
Guardiola Akui Kerapuhan Tim
Dalam wawancara pasca-pertandingan, Guardiola menyampaikan bahwa timnya saat ini berada dalam kondisi yang “rapuh.” Dia menjelaskan bahwa City kesulitan mempertahankan keunggulan di lapangan.
Menurutnya, meskipun timnya memulai pertandingan dengan baik, mereka kehilangan momentum ketika gagal mencetak gol dan akhirnya kesulitan mengontrol permainan.
Guardiola juga menyebut bahwa dalam delapan tahun terakhir, timnya selalu konsisten dengan pendekatan tertentu, tetapi dia menekankan bahwa tidak ada tim yang mampu mempertahankan kesuksesan dalam jangka waktu delapan hingga sepuluh tahun tanpa mengalami penurunan performa.
Guardiola menyoroti absennya Rodri yang cedera panjang dan Kevin De Bruyne yang baru saja kembali tetapi belum sepenuhnya pulih. Selain itu, dia mengakui bahwa banyak pemainnya kembali dari tugas internasional dalam kondisi kurang optimal, yang turut memengaruhi stabilitas tim.
Dengan dua laga penting di depan, melawan Feyenoord di Liga Champions dan Liverpool di Premier League, Guardiola mengatakan bahwa timnya harus tetap bersatu dan berusaha lebih keras. Dia menegaskan bahwa kunci keberhasilan bukanlah menghindari kekalahan, melainkan bagaimana tim bangkit dari kegagalan.
Liverpool di Depan Mata
Kekalahan ini membuat City tertinggal lima poin di belakang pemimpin klasemen Liverpool. Situasi bisa semakin sulit jika Liverpool memenangkan laga berikutnya melawan Southampton, yang akan memperlebar jarak menjadi delapan poin sebelum laga penting di Anfield pekan depan.
Juru taktik Catalan itu menyebut dia tidak tahu apa yang akan terjadi dengan timnya di Anfield dalam pertandingan kontra The Reds pekan depan usai lima kekalahan beruntun mereka, tetapi dia tetap percaya pada kemampuan para pemainnya.
Guardiola menyimpulkan bahwa saat ini City harus fokus menganalisis masalah yang ada dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk laga berikutnya. Dia menegaskan bahwa tidak ada ruang untuk menyerah dan meminta timnya menunjukkan keberanian lebih besar dalam menghadapi tantangan ke depan.