Gilabola.com – Manajer Manchester City, Pep Guardiola, sangat senang dengan penampilan Nico O’Reilly dan bahkan bercanda bahwa sang pemain muda akan dipastikan tampil sebagai starter di semifinal.
Guardiola mengaku dirinya akan “selalu menyesal” karena tidak memberikan lebih banyak menit bermain kepada para pemain muda akademi City musim ini. Hal itu ia sampaikan setelah melihat O’Reilly menjadi pahlawan kemenangan timnya atas Bournemouth dan memastikan tiket ke Wembley.
City tertinggal 1-0 saat turun minum, sebelum pemain berusia 20 tahun itu masuk dan mengubah jalannya pertandingan dengan dua assist yang krusial.
Guardiola Puji Keberanian Pemain Akademi
Performa O’Reilly membuat Guardiola sangat bangga dengan para pemain muda City yang disebutnya sebagai “legendaris.” Dalam pertandingan itu, Bernardo Silva, Mateo Kovacic, Kevin De Bruyne, dan Ilkay Gundogan tetap dimainkan meskipun ada kekhawatiran soal ketahanan fisik mereka menghadapi permainan intens Bournemouth di lini tengah.
Guardiola kemudian mengungkapkan bahwa keputusan untuk tetap memainkan para pemain senior adalah bagian dari strategi. Ia ingin timnya tetap bermain dengan gaya khas yang telah membawa banyak kesuksesan, meskipun pada awalnya strategi itu tampak tidak berjalan.
Namun, masuknya O’Reilly menggantikan Abdukodir Khusanov di babak kedua langsung mengubah permainan, membuat Guardiola bertanya-tanya apakah ia seharusnya lebih sering memberi kesempatan kepada para pemain muda, terutama di saat-saat sulit yang dihadapi tim musim ini.
“Saya belajar dari masa saya di Barcelona dan di sini bahwa para pemain akademi memiliki satu atribut luar biasa: mereka tidak takut,” ujar Guardiola.
“Mereka beradaptasi dengan sangat cepat. Selalu ketika saya melihat [James] McAtee, Nico [O’Reilly], atau Rico [Lewis], saya selalu berpikir, kenapa saya tidak memberikan mereka lebih banyak menit bermain di musim yang sulit ini? Saya selalu akan sedikit menyesali hal itu karena ada pemain yang sebenarnya layak mendapatkan lebih banyak waktu bermain. Ketika mereka dimainkan, dampaknya sangat luar biasa.”
Guardiola mengakui bahwa dirinya ragu untuk memberikan tekanan besar kepada para pemain muda dalam situasi sulit, tetapi ia juga menyadari bahwa mereka justru lebih siap karena telah lama berada dalam sistem permainan City.
Guardiola Akui Kesalahannya di Musim Ini
Sebelumnya, Guardiola sempat menyinggung bahwa masalah terbesar City musim ini adalah kurangnya semangat dan gairah dalam bermain, terutama sejak kekalahan mereka dari Bournemouth di Premier League musim lalu.
Ketika ditanya apa yang menjadi penyebab utama dari masalah tersebut, Guardiola dengan jujur mengatakan bahwa dirinya juga berkontribusi dalam kesulitan yang dialami tim.
“Ada banyak hal yang terjadi. Saya menempatkan diri saya sendiri di daftar pertama. Saya seharusnya mengambil keputusan yang tidak saya ambil pada waktu yang tepat.”
“Kalau hanya satu masalah, itu akan mudah diatasi. Tetapi ada begitu banyak cedera pemain, begitu banyak hal yang terjadi. Kami mencoba mengatasinya, tetapi saya tidak mampu menemukan solusi dengan cepat.”
Guardiola berharap kemenangan atas Bournemouth dapat menjadi titik balik bagi timnya dalam sisa musim ini. Ia ingin timnya belajar dari kesalahan dan mempersiapkan diri lebih baik untuk musim depan.
“Bournemouth adalah tim yang luar biasa. Jika mereka menang, saya tetap akan mengucapkan selamat kepada mereka, tetapi saya ingin kami kalah dengan cara yang saya suka. Saat kami kalah dari Nottingham Forest, apakah tim bermain seperti hari ini? Tidak. Semoga sampai akhir musim kami bisa berubah dan belajar dari situ, lalu bersiap untuk musim depan.”