Gilabola.com – Pemain muda Southampton, Tyler Dibling, saat ini menjadi salah satu talenta paling dibicarakan di Premier League. Meski Southampton sedang terpuruk dan dipastikan turun kasta, performa Dibling justru menjadi salah satu titik terang musim ini.
Pemain berusia 19 tahun itu dikabarkan masuk radar Manchester United, terutama jika klub itu sukses menjuarai Liga Europa. Rumor transfer itu bahkan menyebut angka fantastis, yakni Rp 2,2 Triliun sebagai nilai yang dibanderol Southampton untuk sang winger.
Meski angka itu terdengar luar biasa, suasana di ruang ganti justru penuh canda. Dibling menceritakan bahwa kiper Aaron Ramsdale sering melempar gurauan terkait harga dirinya.
Dibling mengungkap bahwa setiap kali dia gagal mengeksekusi peluang saat latihan, Ramsdale langsung menyebutkan nominal harga yang terus menurun, seperti “£90 Juta! £80 Juta!”.
Menurut Dibling, itu semua hanyalah lelucon dan tidak ada yang menanggapinya terlalu serius. Dia menyebut bahwa di ruang ganti juga sudah mulai muncul beberapa julukan yang berkaitan dengan rumor tersebut.
Bagi Dibling, semua candaan itu hanyalah bagian dari suasana tim yang tetap kompak meski dalam tekanan. Dia menegaskan bahwa dirinya lebih memilih untuk tidak terlalu memikirkan hal-hal di luar lapangan dan hanya ingin fokus berlatih setiap hari.
Pemain muda berusia 19 tahun itu menyatakan bahwa dirinya sangat mencintai Southampton dan merasa klub ini adalah rumah baginya sejak bergabung di usia delapan tahun.
Peluang Emas yang Melambung
Meskipun Dibling berusaha menjaga fokus, sorotan terhadap penampilannya di lapangan tetap tidak bisa dihindari. Salah satu momen yang banyak dibicarakan terjadi saat Southampton bermain imbang melawan West Ham.
Dalam laga itu, Dibling mendapat peluang emas di menit-menit akhir, namun sepakan bolanya melambung tinggi. Dia menjelaskan bahwa saat itu dia mencoba mengarahkan bola ke bagian atas gawang karena melihat kiper lawan mulai keluar. Sayangnya, bola terlalu tinggi. Meski begitu, Dibling tetap berharap bisa menebus kesalahan itu pada kesempatan berikutnya.
Beruntung bagi Southampton, Lesley Ugochukwu berhasil mencetak gol penyeimbang di masa tambahan waktu. Gol itu cukup penting, karena membuat Southampton menyamai rekor Derby County sebagai tim dengan raihan poin terendah di Premier League, yaitu 11 poin.
Setidaknya, hasil imbang tersebut mencegah Southampton menjadi satu-satunya tim dengan catatan terburuk sepanjang sejarah liga, meski pada akhirnya harus degradasi ke Championship.
Dibling mengaku bahwa dirinya dan para pemain lain sama-sama tidak ingin dicap sebagai tim terburuk di sejarah liga. Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa mereka akan terus berusaha untuk meraih beberapa poin tambahan guna menghindari cap negatif tersebut.