Gila Bola – Tottenham Hotspur seharusnya bisa menang pada laga Selasa dinihari (4/4) setelah tamparan ke pipi Harry Kane menyebabkan satu pemain Everton kena kartu merah dan tuan rumah kemudian kesulitan menahan serangan Spurs.
Abdoulaye Doucoure kesulitan menahan emosinya saat jersey birunya dijambak Harry Kane dan pemain Mali itu kemudian melayangkan tamparan ke pipi sang penyerang Inggris, yang kemudian menjatuhkan diri sembari memegangi pipinya, melakukan sedikit drama.
Tapi tanpa Harry Kane terjatuh pun, tindakan Abdoulaye Doucoure pada menit 57 laga di Goodison Park itu sudah termasuk aksi kekerasan dan wasit tidak punya pilihan lain kecuali mengibaskan kartu merah.
Anda bisa melihat Sean Dyche di latar belakang terkejut dengan tindakan Doucoure dan kemudian menahan sang pemain dari aksi tambahan. Selaku manajer berpengalaman, si pelatih sudah tahu kesulitan yang akan terjadi setelah ini.
Sayangnya Kartu Merah Kedua Melayang Untuk Pemain Spurs
Hanya dua menit saja sebelum laga di Goodison Park ini usai, Lucas Moura terkena kartu merah, menyebabkan kedua tim bermain dengan 10 orang masing-masing.
Michael Keane kemudian menyamakan skor 1-1 setelah sebelumnya Spurs unggul lebih dulu melalui titik penalti. Siapa eksekutornya? Siapa lagi kalau bukan Harry Kane.
Skor 1-1 bertahan sampai selesai pertandingan dan kedua tim harus puas dengan tambahan satu poin masing-masing.
Everton Sepertinya Menuju Degradasi
Hasil imbang di kandang sendiri di hadapan para pendukung Everton sepertinya akan mengirim klub biru kota Liverpool itu turun ke divisi selanjutnya, Championship.
Posisi Everton naik tiga posisi, dari 18 ke 15, tetapi hanya memiliki 27 poin. Jumlah itu sama banyaknya dengan West Ham United (urutan 14), selain juga Nottingham (16) dan Bournemouth (17).
Mereka seluruhnya memiliki 27 poin dan itu berarti hanya berjarak satu poin di atas Leeds yang menempati posisi teratas zona degradasi dengan 26 poin. Ini merupakan persaingan paling ketat yang pernah terjadi di papan bawah klasemen Liga Inggris.
Spurs Turun Tanpa Manajer Permanen
Usai pemecatan Antonio Conte, Spurs turun bertanding tanpa seorang manajer permanen di pinggir lapangan.
Bekas asisten Conte, Cristian Stellini, memperoleh restu sang pelatih Italia itu untuk bertahan di Spurs dan mengawasi pembinaan para pemain sebelum kedatangan pelatih tetap berikutnya.
Hasil imbang ini menyebabkan Spurs memiliki 50 poin, naik satu ke urutan keempat setelah memiliki keunggulan selisih gol atas Manchester United.