Mikel Arteta memastikan Arsenal menutup tahun 2022 (waktu Inggris) dengan tujuh poin di atas bekas mentornya, Pep Guardiola.
Gila Bola – Empat gol dari empat pemain berbeda membawa Arsenal menjauh tujuh poin dari juara bertahan Manchester City dalam upaya mereka mematahkan mitos bahwa juara pada Boxing Day akan gugur pada akhir musim Liga Inggris.
Bukayo Saka membuka banjir gol the Gunners saat pertandingan Premier League di Amex Stadium ini belum lagi berumur dua menit! Setelah itu kapten Martin Odegaard menyepak bola ke sisi tiang jauh Robert Sanchez guna menjauhkan jarak jelang akhir babak pertama.
Segera setelah babak kedua dimulai Eddie Nketiah memastikan Arsenal mengakhiri permainan dengan selisih tiga gol, namun pertandingan yang sesungguhnya baru dimulai setelah Kaoru Mitoma menipiskan skor menjadi 1-3.
Gabriel Martineli dengan bantuan Odegaard melesakkan gol keempat Gunners pada menit 71. Namun pendukung Arsenal dibuat berdebar oleh aksi serangan tuan rumah Brighton, dengan skor ditipiskan menjadi 2-4 oleh gol Evan Ferguson 13 menit jelang akhir.
Arsenal Kini Menjauh 7 Poin di Atas Manchester City
Beberapa jam lalu gol dari Erling Haaland berhasil dibalaskan oleh Demarai Gray yang membuat skuad Pep Guardiola harus menelan hasil pahit draw 1-1 lawan Everton, tim papan bawah yang menduduki ranking 16 klasemen sementara Liga Inggris.
Sementara Guardiola gagal menipiskan selisih poin menjadi dua poin saja dari the Gunners, Arsenal memanfaatkan kemalangan the Skyblues untuk kini menjauh tujuh poin dari tim biru langit, tempat Mikel Arteta pernah menimba ilmu dari Guardiola antara 2016 sampai 2019.
Tim London merah itu dalam misi untuk membuktikan bahwa juara Boxing Day bukan berarti akan terpeleset pada pekan-pekan terakhir Liga Inggris seperti yang terjadi pada lima kesempatan terdahulu oleh pendahulu Arteta.
5 Kali Arsenal Gagal Juara Meski Unggul Saat Boxing Day
Terakhir kali Arsenal gagal juara meski memuncaki klasemen pada Hari Natal terjadi tahun 2007 dengan trofi juara direbut Manchester United. The Gunners waktu itu finish pada posisi ketiga.
Lima tahun sebelumnya, 2002, tim Arsene Wenger berada di puncak klasemen Liga Inggris saat Boxing Day tetapi Setan Merah di bawah arahan Sir Alex Ferguson berhasil menyalip pada pekan-pekan terakhir.
Tiga belas tahun sebelumnya pada musim 1989/90 tim London merah itu juga berada di puncak klasemen Divisi Pertama Inggris, tetapi pada akhirnya menduduki urutan keempat musim itu saat Liverpool dinobatkan sebagai juara.
Dan pada 1986/87 Arsenal menduduki posisi pertama saat Hari Natal untuk turun menjadi posisi keempat pada hari terakhir, dengan Everton memenangkan liga musim tersebut.
Untuk pertama kali Arsenal mengalami kutukan setengah musim itu pada tahun 1951, ketika merosot dari posisi pertama saat Hari Natal menjadi ranking ketiga di bawah Manchester United dan Tottenham Hotspur.
Brighton Gagal Menipiskan Skor Menit 89
Meskipun merebut tiga poin dalam drama enam gol di kandang Brighton tetapi Mikel Arteta akan sangat kecewa dengan performa lini belakang the Gunners.
Hampir saja pasukan Roberto De Zerbi menipiskan skor menjadi 3-4 saat pertandingan tersisa satu menit lagi. Beruntun gol pemain Jepang, Mitoma, itu dibatalkan wasit dengan alasan sudah terjadi offside lebih dulu.
Kalau saja gol Kaoru Mitoma itu disahkan wasit maka hasli akhir bisa sangat berbeda karena masih ada tujuh menit injury time setelahnya.
Secara umum skuad Arteta membiarkan tuan rumah unggul dalam dominasi bola, tetapi Odegaard dan kawan-kawan mengandalkan serangan balik kilat, menciptakan 14 peluang gol dengan tujuh tembakan tepat sasaran ke gawang Robert Sanchez, dan empat di antaranya berujung gol.