Gilabola.com – Tottenham Hotspur mencatat kejutan besar di Etihad Stadium setelah mengalahkan Manchester City 2-0 lewat gol Brennan Johnson dan João Palhinha, sekaligus menegaskan status mereka sebagai “tim kutukan” Pep Guardiola.
Kekalahan Mengejutkan Man City di Etihad
Laga pekan kedua Premier League musim 2025/26 pada 23 Agustus menghadirkan drama besar ketika Manchester City menjamu Tottenham. Meski datang dengan catatan impresif, The Citizens justru tumbang di kandang sendiri dengan skor 0-2.
Tottenham sukses mengunci kemenangan sejak babak pertama. Gol pertama lahir pada menit ke-35 ketika serangan balik cepat yang dimotori Richarlison berujung pada penyelesaian Brennan Johnson, memanfaatkan posisi lini belakang City yang terlalu tinggi.
Menjelang turun minum, tepatnya menit 45+3, kesalahan fatal kiper James Trafford dimanfaatkan João Palhinha untuk menggandakan keunggulan Spurs.
City Dominan tapi Mandul
Meskipun Manchester City menguasai jalannya pertandingan dan menciptakan sejumlah peluang, lini serang mereka tampil tidak efektif. Erling Haaland dan Omar Marmoush membuang beberapa kesempatan emas, termasuk situasi satu lawan satu yang seharusnya berbuah gol.
Di babak kedua, City meningkatkan intensitas serangan, namun disiplin pertahanan Tottenham membuat mereka frustasi. Anak asuh Ange Postecoglou kemudian mengendalikan tempo permainan dan menjaga keunggulan hingga peluit akhir.
Spurs Jadi Momok Guardiola
Kekalahan ini terasa lebih pahit bagi City mengingat performa konsisten mereka sebelumnya. Sejak April, mereka tak terkalahkan di liga dengan delapan kemenangan dan dua hasil imbang, sekaligus menjadi tim dengan poin terbanyak. Namun, Tottenham kembali membuktikan diri sebagai lawan sulit bagi Guardiola.
Kini, Spurs sudah menorehkan sembilan kemenangan atas Guardiola sepanjang kariernya, hanya kalah dari Liverpool (10). Catatan lebih mengejutkan lagi, City hanya mampu meraih empat kemenangan dari 12 pertemuan terakhir melawan Tottenham di Premier League.
Peringatan di Awal Musim
Bagi Tottenham, hasil ini meneguhkan reputasi mereka sebagai mimpi buruk bagi City. Sementara itu, bagi Pep Guardiola dan timnya, kekalahan di pekan kedua menjadi peringatan bahwa perjalanan musim ini tidak akan berjalan mulus seperti yang diperkirakan.
