Gilabola.com – Luke Ayling, yang kini berusia 33 tahun, kembali menceritakan dua momen yang sangat membekas dalam karier sepak bolanya. Pertama, pengalamannya di Arsenal saat masih remaja ketika berhadapan dengan Thierry Henry, dan kedua, kepergiannya yang penuh emosi dari Leeds United.
Ayling menghabiskan waktu sepuluh tahun di akademi Arsenal, bahkan ikut membawa tim muda meraih gelar ganda pada musim 2008/09. Namun, meski menandatangani kontrak profesional pada Juli 2009, dia tidak pernah sekalipun tampil di level senior sebelum akhirnya hengkang setahun kemudian.
Ketika masih berusia 16 tahun, Ayling mendapatkan kesempatan berlatih bersama tim utama Arsenal. Dalam sesi itu, dia diminta untuk menjaga langsung Thierry Henry, sosok yang kala itu dianggap sebagai salah satu striker terbaik dunia.
Dia kemudian mengakui bahwa dalam latihan tersebut dirinya benar-benar kewalahan. Henry membuatnya tidak berdaya, hingga butuh waktu hampir dua tahun sebelum Ayling kembali berlatih lagi bersama skuad utama.
Meski bernuansa candaan, Ayling sempat berujar bahwa pengalaman menghadapi Henry di sesi latihan itu seolah-olah merusak kariernya di Arsenal.
Dia hanya sekali masuk dalam daftar skuad pertandingan, tanpa pernah merasakan debut resmi bersama tim utama. Pada 2010, dia pun meninggalkan klub yang sudah dibelanya sejak kecil untuk mencari peluang bermain lebih banyak di Yeovil Town.
Perjalanan Panjang Hingga Leeds United
Setelah empat tahun bersama Yeovil Town dan dua musim membela Bristol City, Ayling akhirnya bergabung dengan Leeds United pada 2016. Dia mengakui bahwa kesempatan itu datang secara tiba-tiba.
Saat itu, Garry Monk baru saja ditunjuk sebagai pelatih Leeds, dan melalui perantara Kyle Bartley, nama Ayling masuk dalam radar klub. Meski awalnya hanya berupa obrolan ringan, transfer tersebut benar-benar terjadi setelah bek kanan Leeds, Gaetano Berardi, mengalami cedera.
Di Leeds, karier sepak bola Ayling mencapai salah satu puncaknya. Ia bertahan hampir delapan tahun, mencatatkan 268 penampilan, dan menjelma sebagai pemain kesayangan suporter.
Namun, di bawah kepemimpinan Daniel Farke, posisinya mulai tergeser. Pada Januari 2024, dia dipinjamkan ke Middlesbrough sebelum akhirnya pindah permanen di musim panas.
Ayling mengaku berat meninggalkan rekan-rekannya di Leeds. Dia merasa masih bisa membantu tim, tetapi keinginannya untuk tetap bermain sepak bola secara reguler membuatnya memilih pindah. Menurutnya, duduk di bangku cadangan atau tidak masuk skuad bukanlah pilihan ideal.
Kini, Ayling menikmati awal yang positif bersama Middlesbrough. Dia langsung menjadi starter di dua laga pertama musim ini dan membantu tim meraih kemenangan tanpa kebobolan.
Middlesbrough pun menempati posisi kedua di klasemen Championship, sementara dua mantan klubnya, Arsenal dan Leeds, akan saling berhadapan di Emirates Stadium akhir pekan ini.