Gilabola.com – Fabian Hürzeler menekankan bahwa kekalahan 4-2 Brighton dari Manchester United terjadi karena timnya membuat terlalu banyak kesalahan mudah.
Dia menyatakan eksekusi yang kurang tepat merugikan tim, meski karakter, semangat, dan kepercayaan diri pemain tetap ada. Hürzeler menilai refleksi pascapertandingan penting untuk menemukan solusi bagi tim muda mereka.
Hürzeler menjelaskan bahwa Brighton sudah bekerja keras sepanjang laga dan menciptakan beberapa peluang, namun energi mereka terkuras akibat kesalahan yang seharusnya bisa dihindari. Dia menekankan bahwa setiap operan dan sentuhan harus diperhatikan secara serius di latihan berikutnya.
Menurut Hürzeler, United tampil percaya diri karena kesalahan Brighton, dan hal tersebut memengaruhi jalannya pertandingan. Dia menambahkan bahwa meski timnya memiliki rencana yang baik, eksekusi menjadi kunci yang hilang.
Brighton sebenarnya sempat mencetak gol melalui Danny Welbeck dan Charalampos Kostoulas, namun Hürzeler menilai gol tersebut tidak cukup untuk menutupi kekurangan dalam eksekusi. Dia menekankan bahwa refleksi dan evaluasi diperlukan untuk memperbaiki kesalahan di pertandingan selanjutnya.
Hürzeler mengakui bahwa timnya selalu menunjukkan karakter yang baik dan tidak menyerah, tetapi terlalu banyak kesalahan sederhana membuat mereka kalah di Old Trafford. Dia menekankan pentingnya perbaikan dalam setiap detail permainan.
Dia menambahkan bahwa tim muda Brighton harus belajar dari setiap pertandingan, menang atau kalah, untuk menganalisis masalah dengan jujur dan mencari solusi yang tepat. Hürzeler percaya pendekatan ini menjadi kunci pengembangan tim.
Man United sendiri memanfaatkan kesalahan Brighton dengan baik. Matheus Cunha mencetak gol pertamanya setelah 16 pertandingan tanpa gol, diikuti Casemiro dan dua gol Bryan Mbeumo, menunjukkan eksekusi yang lebih tepat dari pihak tuan rumah.
Hürzeler menekankan bahwa energi pemain Brighton terkuras setelah melakukan kesalahan yang mudah dihindari, membuat mereka kehilangan momentum saat pertandingan berlangsung. Dia mengingatkan pentingnya fokus penuh selama 90 menit.
Menurutnya, hal-hal kecil seperti penguasaan bola, operan, dan penyelesaian akhir harus menjadi perhatian utama. Hürzeler menilai timnya perlu disiplin tinggi untuk memperbaiki kekurangan tersebut di latihan.
Hürzeler juga menyoroti bahwa atmosfer Old Trafford menambah tekanan, dan kesalahan yang dilakukan timnya membuat United semakin percaya diri. Dia menyebut hal ini sebagai pelajaran penting bagi para pemain muda.
Dia menegaskan kembali bahwa evaluasi dan refleksi pascapertandingan adalah bagian dari budaya timnya, baik saat menang maupun kalah. Brighton harus belajar memperbaiki eksekusi untuk hasil lebih baik di laga berikutnya.
Hürzeler menutup komentarnya dengan menyatakan bahwa fokus pada perbaikan eksekusi, pengambilan keputusan, dan disiplin dalam latihan menjadi prioritas Brighton agar tim dapat berkembang dan menghindari kesalahan yang sama.

