Gilabola.com – Federasi Sepak Bola Internasional (IFAB) dikabarkan sedang mempertimbangkan perubahan aturan besar yang bisa mengubah ritme pertandingan.
Dalam rapat teknis terbaru, mereka membahas kemungkinan menerapkan sistem hitung mundur untuk lemparan ke dalam dan tendangan gawang, langkah yang sejalan dengan keluhan Jamie Carragher mengenai lamanya waktu yang terbuang akibat taktik lemparan jauh.
Pertemuan virtual IFAB yang digelar pada Selasa dihadiri sejumlah tokoh besar sepak bola dunia seperti Arsene Wenger, Luis Figo, dan Pierluigi Collina. Agenda utama mereka adalah mencari cara meningkatkan kelancaran pertandingan dan mengurangi jeda akibat pelanggaran waktu.
Sebelumnya, wasit sudah diminta menghitung secara manual berapa lama penjaga gawang menahan bola sebelum melepaskannya. Kini, ide yang sama dikembangkan untuk lemparan ke dalam agar laga berjalan lebih cepat dan efisien.
Pembahasan ini muncul setelah meningkatnya keluhan tentang banyaknya tim yang memakai lemparan jauh sebagai senjata utama. Strategi tersebut sering kali memakan waktu karena pemain mencari posisi dan momentum yang tepat untuk melepaskan bola.
Jamie Carragher termasuk di antara sosok yang paling vokal menentang tren itu. Dia menilai waktu pertandingan terlalu banyak terbuang hanya karena setiap tim kini melakukan lemparan jauh tanpa memandang kualitas skuad.
Dalam tayangan Monday Night Football di Sky Sports pekan lalu, Carragher mengkritik bahwa terlalu seringnya taktik lemparan jauh digunakan membuat tempo permainan menurun. Dia menegaskan bahwa bukan lemparan jauhnya yang dia benci, melainkan waktu yang dihabiskan untuk mempersiapkannya.
Gary Neville sempat menanggapi pernyataan tersebut di podcast Stick to Football. Dia mengatakan bahwa meski dirinya tidak sependapat, dia menganggap argumen Carragher menarik karena menyoroti aspek waktu yang jarang dibahas secara serius.
Carragher kemudian meluruskan ucapannya keesokan harinya. Dia menjelaskan bahwa dirinya menghargai tim-tim yang menggunakan taktik itu karena keterbatasan kemampuan menyerang, namun tidak setuju jika klub besar yang memiliki pemain teknis justru ikut meniru pola serupa.
Menurutnya, klub-klub dengan pemain berkualitas tinggi seharusnya bisa mengembalikan bola ke pertandingan secepat mungkin agar pertandingan lebih dinamis. Dia menilai bahwa terlalu banyak lemparan jauh hanya akan menghambat aliran bola dan membuat sepak bola ‘mundur ke belakang’.
IFAB disebut menilai usulan hitung mundur ini bisa menjadi solusi. Dengan pembatasan waktu resmi, pemain tidak lagi bisa mengulur waktu terlalu lama dalam mengambil lemparan ke dalam atau tendangan gawang.
Jika disetujui, aturan baru ini bisa diujicobakan pada beberapa kompetisi tahun depan sebelum diterapkan secara global. Langkah ini sejalan dengan misi FIFA untuk menjaga agar waktu bermain efektif dalam sepak bola meningkat.
Belum ada keputusan final dari IFAB, namun pembahasan tersebut dianggap sinyal bahwa perubahan nyata bisa segera terjadi. Carragher sendiri diyakini akan menyambut baik langkah ini karena sesuai dengan seruannya selama beberapa bulan terakhir.

