Site icon Gilabola.com

Ini Alasan Amorim Tidak Bakal Beli Bek Tengah Baru Meski Evans dan Lindelof Pergi

Ruben Amorim tampak murung usai kekalahan Manchester United dari Wolves

Gilabola.comManchester United mulai bergerak cepat untuk bursa transfer musim panas ini. Klub tersebut berniat mengaktifkan klausul pelepasan Matheus Cunha dan Liam Delap, masing-masing dari Wolves dan Ipswich Town.

Cunha bisa didapat dengan mahar sekitar Rp 14 Triliun, sementara Delap—yang kabarnya akan turun kasta bersama Ipswich—bernilai Rp 673 Miliar. Keduanya merupakan penyerang, menandakan bahwa United ingin menambah daya gedor sejak awal jendela transfer dibuka.

Sementara sektor lain seperti penjaga gawang, gelandang tengah, dan wing-back kanan juga masuk radar, rumor tentang kebutuhan bek tengah ikut mencuat. Apalagi, Jonny Evans dan Victor Lindelof akan pergi sebagai pemain bebas transfer.

Namun menurut laporan dari The Sun, manajer Ruben Amorim justru memberi sinyal bahwa dia tak ingin merekrut bek tengah baru, meskipun tahu skuadnya akan kehilangan dua pemain di posisi itu.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa Amorim diyakini merasa tidak perlu menambah personel di lini belakang. Dia akan menyampaikan kepada tim rekrutmen bahwa kedalaman di sektor itu masih dianggap mencukupi.

Padahal, dalam formasi 3-4-2-1 yang biasa dia gunakan, Manchester United membutuhkan lebih banyak opsi ketimbang tim-tim lain yang hanya mengandalkan dua bek tengah di starting eleven mereka.

Heaven Jadi Andalan Baru di Lini Belakang

Saat Evans dan Lindelof hengkang, maka opsi yang tersisa bagi Amorim hanyalah Harry Maguire, Matthijs De Ligt, Leny Yoro, dan Lisandro Martinez. Nama terakhir bahkan sedang menjalani pemulihan cedera ACL yang diderita sejak awal Februari lalu.

Dalam beberapa pertandingan terakhir, posisi bek kanan dalam formasi tiga bek sempat diisi oleh full-back Noussair Mazraoui, sementara Luke Shaw pun pernah dimainkan sebagai bek kiri dalam formasi serupa di era Erik ten Hag.

Namun yang paling menarik perhatian adalah munculnya nama Ayden Heaven. Remaja berusia 18 tahun ini sempat menjadi kejutan saat direkrut dari Arsenal pada bursa musim dingin lalu. Ketika krisis cedera menghantam lini belakang United, Heaven langsung masuk ke dalam tim utama. Penampilannya pun tidak mengecewakan.

Dalam pertandingan melawan Arsenal yang berakhir 1-1 pada 9 Maret lalu, Heaven tampil sebagai starter dan mendapat sorotan. Setelah laga tersebut, Amorim sempat memberi penilaian bahwa pemain muda itu cukup lengkap. Dia mengungkapkan bahwa jika performa Heaven terus seperti itu, maka pemain tersebut akan terus dimainkan.

Amorim menyebut bahwa meskipun Heaven masih muda dan baru bermain sekitar 45 menit untuk tim U-21, lalu hanya mendapat sedikit menit bermain sebelum akhirnya tampil penuh, ia menyukai rasa percaya diri serta kecepatannya. Dia juga menyebut bahwa Heaven pandai membaca permainan di kotak penalti.

Meski begitu, Amorim tetap mengingatkan bahwa sang pemain masih punya banyak pekerjaan rumah di Premier League. Dia menyebut bahwa Heaven akan menghadapi tipe lawan yang berbeda dan harus melewati banyak ujian lain, sehingga klub kini sedang mencoba mengelola semua itu dengan hati-hati karena sang pemain masih sangat muda.

Exit mobile version