Gilabola.com – Harapan Arsenal untuk meraih gelar Liga Inggris mendapat pukulan besar setelah bermain imbang 2-2 dengan Aston Villa.
Kemenangan atas Tottenham Hotspur di pertengahan pekan seolah terlupakan dengan cepat, setelah pasukan Mikel Arteta gagal memanfaatkan peluang dan menunjukkan kelemahan di lini pertahanan.
Arsenal, yang dalam beberapa musim terakhir dikenal solid di pertahanan dan tajam di lini serang, tampaknya kehilangan konsistensi musim ini.
Musim ini, Arsenal kerap menghadapi rintangan. Mulai dari kartu merah Declan Rice melawan Brighton hingga serangkaian cedera pemain kunci, semuanya berkontribusi pada perjalanan yang terjal.
Namun, sulit untuk sepenuhnya menyalahkan Arteta. Meskipun begitu, ada satu hal yang jelas: Arsenal perlu meningkatkan kualitas permainan mereka.
Apa Yang Salah Dengan Arsenal Saat Melawan Aston Villa?
Salah satu masalah utama Arsenal dalam beberapa pekan terakhir adalah kecenderungan mereka mendominasi permainan tetapi tetap kebobolan.
Saat menghadapi Tottenham, Arsenal menguasai bola di awal pertandingan tetapi masih tertinggal lebih dulu. Situasi serupa terjadi melawan Aston Villa.
Meskipun Arsenal unggul 2-0, mereka gagal mempertahankan keunggulan tersebut. Absennya William Saliba sangat terasa, meskipun Jurrien Timber bermain cukup baik di lini belakang. Namun, Timber yang bermain sebagai bek tengah membuat Arsenal kehilangan kualitasnya sebagai bek kanan.
Gol pertama Villa tercipta melalui sundulan Youri Tielemans, salah satu pemain terpendek di lapangan, memanfaatkan umpan silang Lucas Digne.
Gol kedua Villa kembali bermula dari umpan silang, kali ini dari sisi kanan, dengan Ollie Watkins mencetak gol melalui sundulan yang membentur mistar sebelum masuk ke gawang.
Meski pertahanan Arsenal dapat disalahkan, mereka juga kurang tajam dalam menyerang.
Leandro Trossard tampil impresif dengan dua assist, tetapi Martin Ødegaard tidak memberikan kontribusi maksimal. Ødegaard hanya mencatatkan satu umpan kunci, gagal memenangkan duel, dan kehilangan bola 18 kali, menjadikannya salah satu pemain yang tampil buruk di laga ini.
Pemain Terburuk Arsenal: Thomas Partey
Selain Ødegaard, Thomas Partey juga patut mendapat kritik. Bermain di posisi bek kanan menggantikan Timber, Partey kerap terlihat kesulitan.
Untuk gol pertama Villa, Partey gagal menutup ruang bagi Digne, yang kemudian mengirimkan umpan silang sempurna kepada Tielemans. Sementara itu, gol kedua Villa terjadi akibat lemahnya penjagaan Partey terhadap Watkins.
Oli Price Bates dari Arsenal Insider menyebut marking Partey sebagai “level sekolah dasar”, sementara Aaron Catterson-Reid dari The Athletic menggambarkan performanya sebagai “buruk sekali”.
Berikut statistik Partey melawan Aston Villa:
- Menit bermain: 90
- Sentuhan: 87
- Operan akurat: 55/68 (81%)
- Umpan kunci: 2
- Cross akurat: 0
- Duel darat dimenangkan: 4/5
- Duel udara dimenangkan: 4/4
- Intersepsi: 1
- Tackle: 1
- Fouls: 1
- Kehilangan bola: 18
Partey juga hanya melakukan satu tekel dan satu intersepsi sepanjang laga, serta dianggap membuat kesalahan yang mengarah pada peluang lawan.
Apa yang Harus Dilakukan Mikel Arteta?
Eksperimen memainkan Partey di posisi bek kanan tampaknya harus segera dihentikan. Jika William Saliba tersedia untuk laga berikutnya, Partey sebaiknya dicadangkan atau dikembalikan ke posisi aslinya.
Sementara itu, Arsenal harus menemukan cara untuk kembali ke performa terbaik mereka di kedua ujung lapangan jika ingin tetap bersaing di perebutan gelar Liga Premier.