Gilabola.com – Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, menilai Mikel Arteta sebagai contoh ideal dalam membangun klub, namun menegaskan bahwa situasi United tidak bisa disamakan dengan Arsenal.
Dia juga mengaku tidak menyangka harus menghadapi awal yang sulit di Old Trafford dan menilai kesuksesan sejati bagi United bukan sekadar lolos ke kompetisi Eropa, melainkan kembali menjadi penantang utama di Premier League.
Amorim menyebutkan bahwa Sir Jim Ratcliffe, salah satu pemilik klub, masih mempercayai proses yang sedang dijalankannya. Ratcliffe dikabarkan melihat perjalanan Arteta di Arsenal sebagai cerminan bahwa perubahan besar membutuhkan waktu. Dia berpendapat bahwa Amorim baru bisa dinilai secara adil setelah tiga tahun bekerja di klub.
Pemilik INEOS itu mencontohkan bagaimana Arteta sempat mengalami masa sulit di awal kariernya di Arsenal, sebelum akhirnya membawa tim itu menjadi pesaing utama gelar liga. Bagi Ratcliffe, kesabaran adalah kunci dalam membangun fondasi yang kuat, dan hal itu ingin dia terapkan di Manchester United.
Amorim mengakui bahwa Arteta memang menjadi contoh baik bagi pelatih muda. Dia mengatakan bahwa kesuksesan pelatih Arsenal itu adalah hasil dari proses panjang dan banyak hal yang harus dijalani sebelum tim bisa stabil dan kompetitif.
Namun, Amorim menegaskan bahwa setiap klub memiliki kondisi yang berbeda. Dia menilai situasi yang dihadapi Manchester United saat ini tidak bisa disamakan dengan perjalanan Arsenal di bawah Arteta. Menurutnya, perbedaan struktur, sejarah, dan ekspektasi membuat pendekatan yang sama tidak bisa diterapkan begitu saja.
Amorim menuturkan bahwa dia sebenarnya tidak menyangka perjalanan awalnya di United akan seberat ini. Dia datang dengan keyakinan bisa langsung membawa hasil positif, namun kenyataannya membutuhkan waktu lebih lama untuk membangun fondasi yang kuat.
Pelatih asal Portugal itu juga mengingatkan bahwa perbandingan antar pelatih sering kali tidak adil. Dia mengatakan setiap proyek memiliki konteks dan tantangan sendiri, sehingga hal terpenting adalah fokus pada proses internal tim, bukan meniru apa yang dilakukan orang lain.
Fokus pada Makna Kesuksesan
Dalam kesempatan yang sama, Amorim menjelaskan pandangannya mengenai arti kesuksesan di Manchester United. Dia menilai bahwa sekadar kembali tampil di kompetisi Eropa bukanlah pencapaian yang layak disebut sukses bagi klub sebesar United.
Musim lalu, Setan Merah finis di posisi ke-15 Premier League dan hanya menjadi finalis Liga Europa. Menurut Amorim, hasil seperti itu jelas tidak mencerminkan standar klub dengan sejarah panjang seperti United.
Dia menegaskan bahwa tujuan utama tim adalah kembali bersaing di puncak klasemen dan menjadi kandidat juara. Dia menilai perjalanan menuju hal itu harus dilakukan bertahap, dengan membangun konsistensi dan identitas permainan yang kuat.
Amorim juga menekankan pentingnya kejujuran kepada para penggemar. Dia mengatakan bahwa klub harus terbuka mengenai posisi mereka saat ini dan tidak memberi janji berlebihan. Dia menilai keberhasilan sejati adalah saat United mampu merebut gelar liga, bukan hanya finis di posisi enam besar.
Menurutnya, kemenangan di Premier League adalah satu-satunya ukuran kesuksesan sejati di Manchester United. Dia menolak menyebut finis di delapan besar atau lolos ke Eropa sebagai pencapaian besar, karena ambisi klub ini seharusnya jauh lebih tinggi.
Amorim menutup dengan menegaskan bahwa United harus sabar membangun kembali kekuatannya. Dia percaya proses panjang dengan arah yang jelas akan membawa tim kembali ke level yang diharapkan para penggemar.