Isak Tegaskan Sikap Usai Tinggalkan The Magpies, Gakpo Tantang Salah di Liverpool

Gilabola.comLiverpool tengah melalui periode sulit setelah kehilangan posisi puncak klasemen Premier League. Dalam suasana penuh tekanan itu, Alexander Isak dan Cody Gakpo mencuri perhatian lewat pernyataan masing-masing.

Isak menegaskan bahwa dirinya tak lagi menjalin kontak dengan mantan manajer Newcastle, Eddie Howe, sementara Gakpo menyatakan keinginannya untuk mengambil peran sebagai eksekutor penalti, posisi yang selama ini dipegang oleh Mohamed Salah.

Liverpool memulai musim dengan kuat, sempat unggul lima poin di puncak klasemen setelah lima pertandingan. Namun, kekalahan beruntun dari Crystal Palace dan Chelsea, serta hasil buruk di Liga Champions melawan Galatasaray, membuat tim asuhan Arne Slot kehilangan momentum.

Slot kini menghadapi tugas berat memperbaiki performa tim yang sempat terlihat solid di awal musim. Libur internasional menjadi waktu penting untuk membangun kembali kepercayaan diri skuad, terutama para pemain baru seperti Isak yang masih beradaptasi.

Dalam konferensi pers bersama timnas Swedia, Isak menolak membahas masa lalunya di Newcastle. Dia menyebut bahwa hal tersebut tidak lagi bermanfaat bagi dirinya maupun klub lamanya.

Striker berusia 26 tahun itu juga menegaskan belum berbicara lagi dengan Eddie Howe sejak kepindahannya ke Liverpool pada hari terakhir bursa transfer.

Isak baru mencatat satu gol dan satu assist dari enam laga di semua kompetisi. Namun, Slot tampak berhati-hati dalam mengatur menit bermainnya karena sang penyerang melewatkan pramusim penuh akibat konflik di klub lamanya. Dia mengatakan bahwa dirinya kini dalam kondisi lebih baik dan siap tampil penuh bila dibutuhkan.

Menurut Isak, adaptasinya di Liverpool berjalan positif sejauh ini. Dia menyebut bahwa hubungan antara tim dan pendukung sangat baik, dan dia merasa nyaman dengan lingkungan barunya di Merseyside.

Gakpo Berebut Penalti, Salah Dapat Tantangan Baru

Di sisi lain, Cody Gakpo sedang berada dalam performa meyakinkan bersama timnas Belanda. Dia mencetak dua gol dari titik putih saat Belanda mengalahkan Malta 4-0 dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. Prestasi itu menjadikannya pemain Belanda pertama sejak 1978 yang mampu mencetak dua penalti dalam satu laga internasional.

Usai pertandingan, Gakpo mengatakan bahwa tidak ada kesepakatan pasti mengenai siapa yang berhak mengambil penalti di tim nasional, sehingga dia memutuskan untuk melakukannya sendiri.

Penyerang berusia 26 tahun itu menambahkan bahwa dirinya jarang mendapat kesempatan seperti itu di Liverpool karena tugas tersebut selalu diberikan kepada Salah.

Gakpo juga mengungkap bahwa dirinya memiliki rekor bagus dalam eksekusi penalti, dengan hanya satu kali gagal selama kariernya di PSV Eindhoven. Pernyataan itu secara tidak langsung menjadi pesan bagi Arne Slot bahwa dia siap menantang Salah dalam situasi serupa di Liverpool.

Secara statistik, Gakpo memang memiliki tingkat konversi penalti sedikit lebih baik dari Salah. Namun, pengalaman dan jumlah percobaan penalti sang bintang Mesir masih jauh di atasnya. Salah sendiri sudah mengeksekusi 55 penalti untuk Liverpool, dengan delapan di antaranya gagal.

Sejak tiba di Anfield, Salah telah menorehkan 47 gol lewat titik putih dan kini menjadi pencetak gol terbanyak ketiga dalam sejarah klub. Meski belum ada indikasi perubahan dari manajer Slot, pernyataan Gakpo dianggap cukup berani mengingat posisi Salah yang sangat kuat di tim utama.

IKLAN