Gilabola.com – Alexander Isak menjelaskan kembali masa-masa terakhirnya di Newcastle, termasuk alasan tidak ikut tur pramusim, keputusan berlatih sendiri di Spanyol, reaksi Eddie Howe yang sangat kecewa, serta harapannya untuk tampil lebih baik setelah kepindahannya ke Liverpool yang masih belum berjalan mulus.
Isak akhirnya membahas periode yang selama ini dihindarinya, yaitu ketika dia memutuskan tidak ikut perjalanan pramusim Newcastle ke Asia. Keputusan tersebut sempat dinilai sebagai tindakan mogok oleh Eddie Howe, sesuatu yang sempat membuat suasana internal menjadi tegang.
Striker asal Swedia itu memilih berlatih seorang diri di Spanyol pada saat rekan-rekannya memulai persiapan musim baru. Pilihan tersebut dikabarkan membuat Howe merasa marah karena dia menilai langkah itu mengganggu persiapan tim.
Dalam wawancaranya dengan Sky Sports, Isak menjelaskan bahwa dia sebenarnya tidak bisa memastikan dampak dari keputusan melewatkan pramusim. Dia menilai bahwa setiap pemain selalu ingin berada dalam ritme pertandingan dan ikut seluruh sesi latihan untuk menjaga kebugaran.
Isak juga menyebut bahwa cedera adalah bagian dari sepak bola. Dia menilai bahwa kondisi itu bukan hal baru, sehingga fokus utamanya adalah cepat kembali ke performa terbaik.
Setelah bergabung dengan Liverpool, Isak langsung mencetak gol pertamanya saat melawan West Ham, meski dia gagal menambah catatan itu pada laga berikutnya melawan Sunderland.
Ketika membahas keputusannya meninggalkan Newcastle, Isak menegaskan bahwa dia tidak terlalu memikirkan masa lalu. Dia menilai bahwa yang terpenting sekarang adalah fokus pada klub barunya dan tidak berlarut pada hal yang sudah selesai.
Pemain dengan nilai transfer Rp 2,8 Triliun itu juga menyampaikan bahwa dia berharap bisa tampil jauh lebih baik di Liverpool. Dia menilai dirinya selalu menuntut lebih, bahkan ketika sedang bermain bagus.
Isak menegaskan bahwa dia berusaha tetap positif dan bekerja lebih keras untuk meningkatkan penampilannya. Dia menilai bahwa dirinya adalah orang pertama yang mengetahui kapan performanya baik atau buruk tanpa harus diberi tahu orang lain.
Manajer Liverpool, Arne Slot, sebelumnya mengakui bahwa tim belum benar-benar bermain sesuai karakter Isak. Slot menjelaskan bahwa Liverpool perlu membawanya ke posisi yang lebih berbahaya agar lebih sering menerima bola di area pedalaman.
Slot juga menilai bahwa perubahan gaya bermain Liverpool demi menutup kebocoran pertahanan membuat jumlah peluang yang tercipta berkurang. Konsekuensinya, Isak belum mendapatkan suplai bola yang cukup untuk menampilkan kemampuan terbaiknya.
Slot menegaskan bahwa salah satu pekerjaan penting yang harus diperbaiki Liverpool adalah membuat Isak lebih terlibat dalam permainan dan lebih sering muncul di sepertiga akhir lapangan.
Pendapat Kami
Perjalanan Isak dari Newcastle ke Liverpool menunjukkan betapa sulitnya transisi besar dalam karier pemain. Keputusan kontroversial di awal membuat dinamika kepindahannya terlihat panas, namun kini tanggung jawabnya sepenuhnya berada pada performa di lapangan. Jika Liverpool bisa menyesuaikan gaya bermain dengan karakter sang striker, potensi Isak untuk berkembang masih sangat besar.

